ANGGARAN LAMPU JALAN TERLALU BESAR

Anggota Komisi III DPRD Tarakan Gunawan Wibisono mengatakan alokasi anggaran sebesar Rp12 miliar setiap tahunnya dinilainya sangat menguras APBD. Pasalnya, dengan nilai sebesar itu seharusnya untuk kegiatan pelayanan masyarakat lain yang lebih penting, meskipun penerangan lampu jalan merupakan salah satu pelayanan masyarakat.

“Dana APBD Kota setiap tahunnya terkuras hingga Rp12 miliar  hanya untuk membayar PT. PLN Tarakan, dana itu digunakan sebagai beban biaya lampu penerang jalan (LPJ), padahal dewan sendiri menawarkan sebuah solusi yaitu melakukan kajian soal Solar Cell atau penggunaan tenaga matahari,” ujarnya

Dengan menggunakan tenaga matahari, selain dimaksudkan akan menekan biaya, juga akan menambah tenaga kerja baru, karena menurut Gunawan sudah pasti tenaga ahli yang bisa mengendalikan alat tenaga matahari ini juga akan di rekrut.

“Daripada kita mengeluarkan APBD sebanyak Rp12 miliar kepada PLN, kenapa kita tidak mencoba tenaga matahari atau solar cell. Menurut saya itu merupakan solusi yang baik untuk menekan terjadinya pemborosan pada sektor tenaga listrik pada LPJ,” ungkapnya.

Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) sebagai pengguna anggaran, dikatakan Gunawan juga seharusnya bisa mempertimbangkan solusi yang diberikannya, agar DKPP bisa membantu Pemerintah menghemat APBD.

“Tidak hanya APBD yang akan terbantu, nanti dengan tenaga matahari ini, PLN juga akan ikut terbantu dengan mengatasi kekurangan daya yang sejak dulu dikeluhkan PLN,” pungkas Gunawan lagi.

Gunawan berharap pemerintah bisa segera melakukan kajian untuk mengkonversi LPJ bertenaga listrik ke solar cell atau tenaga matahari.

“Jadi kan dengan begitu solusi mengurangi beban biaya LPJ tenaga listrik secara bertahap dapat dilakukan seperti pengurangan 25 persen pada tahun pertama hingga akhirnya menjadi nol persen”ujarnya.(saf)

SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :

KORANKALTIM.CO.ID - SABTU, 12 FEBRUARI 2011

BERBAGI INFO :