Jumat, 25 Februari 2011

MUI MINTA WARGA WASPADAI KOMIK BERUNSUR PORNO



Toko Buku Sudah Lakukan Penarikan
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarakan H.Saimin S.Ag M.Si menuturkan, dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam dan kebaikan tidak seharusnya hanya MUI yang melakukannya. Dicontohkan Saimin untuk penyebaran komik yang berbau porno, seharusnya MUI pun tidak perlu harus meminta untuk tidak dijual bebas melainkan harus ada kesadaran dari penjual sendiri untuk tetap menjaga psikologis anak-anak.
     “Komik kan memang populer di kalangan anak-anak. Jadi kalau sudah melihat gambar yang bagus seperti komik, sudah pasti anak-anak ini akan berusaha untuk membeli padahal komik ini tidak semuanya memberikan pengajaran yang positif” ungkapnya
     Anak-anak yang memiliki sifat rasa ingin tahu ini lah yang lantas sering digunakan sebagian orang untuk dimanfaatkan. “Seperti memuat hal porno didalam komik, padahal kan sudah jelas komik ini untuk anak-anak” ujarnya
     Saimin pun berharap pihak toko buku mau menarik semua penjualan komik-komik berbau porno yang ada agar anak-anak ini tidak terpengaruh dengan isi negatif di komik porno.
     “Toko buku ini kan memiliki pengunjung tetap yaitu anak-anak. Jadi malah kebanyakan anak-anak ini datang ke toko buku selain untuk membeli buku pelajaran juga untuk melihat dan membeli komik. Jadi saya harap pihak toko buku bisa menarik penjualan komik yang berbau porno disini. Seperti Sinchan lah kan isinya ada juga yang porno.” imbuhnya.
      Saimin juga meminta semua toko yang menjual komik porno untuk segera menarik peredaran komik porno yang masih ada.
     “Seharusnya memang begitu, semua pihak yang menjual komik. Dan sebagai orang tua kita juga seharusnya mengontrol komik yang dibaca anak-anak ini supaya kita pun tidak terkecoh dengan komik ini” katanya lagi.
     Toko Gr Tarakan melalui Supervisor Penjualan Piet Hendrianto mengakui sudah menarik komik-komik yang memuat unsur porno. Baik dengan gambar komik hingga tulisan dalam komik, komik yang ditarik ini seperti komik Sinchan dan komik lainnya.
Piet juga mengaku komik berbau porno yang sudah ditarik dari tempat penjualannya ini memang atas instruksi dari toko buku pusat di Jakarta.
“Biasanya komik jenis Sinchan atau komik bergambar lucu-lucu sangat diminati anak usia dini tapi dengan adanya larangan yang dikeluarkan Komisi Perlindungan Anak di Jakarta  membuat seluruh Toko Gramedia menarik penjualan komis jenis tersebut,” ujarnya. (saf)

SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :
KORANKALTIM.CO.ID - JUM'AT, 25 FEBRUARI 2011

BERBAGI INFO :
JANGAN LUPA !!!! SISIPKAN KOMENTAR ANDA TENTANG ARTIKEL INFO DIATAS, TERIMA KASIH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :