Senin, 21 Maret 2011

BALITA PENDERITA GIZI BURUK MENINGGAL DUNIA, DAN ORANG TUANYA HARUS MENGUTANG KAIN KAFAN


Balita Gizi Buruk di Tarakan Meninggal


Desti Rosandi, balita berusia 2 tahun pasien gizi buruk yang menjalani perawatan selama dua minggu di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, akhirnya meninggal dunia, Minggu (20/3/2011) pukul 11.30 di RSUD Tarakan.

Siti, ibunda Desti mengaku, anaknya sebelum meninggal terlihat sehat. Malamnya pun Desti masih mengajaknya Siti bermain dari pukul 02.00 hingga menjelang subuh. Setelah bermain, Desti tidur, dan tiba-tiba siangnya langsung drop dan meninggal dunia.

"Mungkin saja semalam itu anak saya memberikan tanda, kalau akan pergi untuk selama-lamanya. Saya dan bapaknya beserta kakak-kakaknya, ikhlas melepaskan kepergian Desti. Saya rasa ini yang terbaik bagi Desti. Apalagi waktu meninggal Desti sempat menitikan airmata," ucapnya dengan mata berkaca-kaca, Senin (21/3/2011)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan  Khairul mengatakan, Desti merupakan balita gizi buruk sejak November 2010. "Sejak kita tahu menderita gizi buruk, kami telah  melakukan pemberian makanan tambahan dengan memberikan susu dan serelag," katanya.

Walaupun telah diberikan makanan tambahan, ternyata berat badan Desti tidak naik, dan malah semakin menurun. "Kondisi tubuh anak ini turun, karena setelah kami periksa, anak ini memiliki penyakit penyerta yaitu diare. Setiap diberikan makanan dan minuman, pastinya akan mengalami diare," ujarnya. 



Orang tua Balita Gizi Buruk Masih Utang Kain Kafan


Kisah sedih terus dialami Siti, ibunda Desti, pasien gizi buruk yang meninggal dunia. Setelah anaknya tiada, ternyata Siti masih harus menanggung beban lagi.  

Pasalnya, ia mendapatkan tagihan biaya dari RSUD Tarakan berupa biaya perawatan anaknya selama di rumah sakit. Bahkan membali kain kafan untuk anaknya pun Siti mengaku harus berutang dengan keluarga dan tetangganya

Terkait biaya inilah, Siti meminta bantuan Pemkot Tarakan melalui Walikota Tarakan, karena ia tergolong orang tidak mampu. Suaminya hanya kerja sebagai kuli bangunan, yang pendapatannya sangat sedikit.

"Saya harap pak Walikota mau membantu. Saya masih punya utang dengan keluarga dan tetangga, karena saya sampai saat ini, saya belum mampu membayarnya. Kalau ditotal semuanya ada Rp 600 ribu, dengan biaya selamatannya," ucapnya saat ditemui di Kantor Walikota Tarakan, Senin (21/3/2011) sambil membawa surat kematian anaknya.


SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi diatas) :

  1. Balita Gizi Buruk di Tarakan Meninggal (Tribun Kaltim - Senin, 21 Maret 2011)
  2. Orang tua Balita Gizi Buruk Masih Utang Kain Kafan (Tribun Kaltim - Senin, 21 Maret 2011 )


BERBAGI INFO :

JANGAN LUPA !!!! SISIPKAN KOMENTAR ANDA TENTANG ARTIKEL INFO DIATAS,
TERIMA KASIH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :