Sabtu, 14 Januari 2012

ANTRIAN PANJANG DI SPBU KEMBALI TERJADI





Beli Berulang-ulang, Warga Minta Pemkot Tegas


#Tarakan - 


Antrian panjang di 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tarakan kembali terjadi. Sama dengan sebelum-sebelumnya, pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) berulang-ulang disebut-sebut menjadi biang antrian panjang itu, benarkah?

SULTAN PRADANA



MEMBELI premium berulang-ulang bukan cerita kosong lagi. Satpol PP Kota Tarakan yang menangkap 3 warga sedang melakukan aksi membeli premium berulang-ulang adalah gambaran sederhana karut marutnya persoalan premium belakangan ini. Bukan hanya di Tarakan, kejadian ini sudah me-nasional. Mungkin ada kesalahan system yang lebih besar dari itu, tapi belum terungkap.
Ada yang menyebut, persoalan kembali terjadinya antrian ini adalah imbas dari rencana pemerintah pusat menaikkan harga BBM dan mengalihkan minat warga agar membeli pertamax, entahlah. Namun yang pasti, Radar Tarakan masih menemukan beberapa kejadian yang seharusnya menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, setidaknya soal pembelian berulang-ulang di SPBU.
Seperti yang terpantau Radar Tarakan kemarin (13/1), 2 SPBU di Tarakan tampaknya lengah menyikapi pembelian premium berulang-ulang. Hingga tak sedikit warga yang nakal lolos dari pantauan mereka. Apalagi, hujan deras yang hampir seharian kemarin dijadikan momen yang pas membeli premium berulang-ulang.
Betapa tidak, selain bebas dari pantauan petugas keamanan karena di SPBU memang sedang tidak ada petugas, dapat dipastikan pula, petugas yang ditugaskan memantau perkembangan antrian sedang asik berteduh. Sehingga memudahkan warga membeli premium berulang-ulang.
Pemilik angkot bernomor polisi KT 1017 FC yang tertangkap kamera Radar Tarakan misalnya, malah tampak santai memindahkan premium dari mobil merah maroon dekatnya ke sebuah jeriken. Ironisnya, kegiatan itu dilakukan tepat di pertigaan Jalan Kusuma Bangsa dan jalan menuju Sebengkok Waru yang selalu ramai kendaraan. Premium yang sudah di tumpahkan ke jeriken kemudian di pindahkan ke botol-botol yang siap di jual kembali, tepat di samping mobilnya.
Tidak hanya angkot ini saja, masih dalam keadaan gerimis, Radar Tarakan juga berhasil menemukan salah seorang warga yang nekat memindahkan premium yang dia beli di SPBU Gunung Lingkas ke jeriken miliknya dipinggir jalan. Mobil pick up berwarna hitam bernomor polisi KT 8336 F itu diparkir mundur dan mudah terlihat jika melintasi Jalan Gunung Waru, Sebengkok Waru. Pekerja di pencucian motor di atas jalan Gunung Waru itu bahkan berkelit saat ditanyai akan diapakan bensin yang dia tuang ke jeriken itu.
“Tadi saya beli di situ, dekat SMP 5,” tutur salah satu pekerja yang tertangkap kamera Radar Tarakan dan mengaku tidak tahu SPBU Gunung Lingkas.
Dia bahkan menolak dikatakan membeli berulang-ulang dan menjualnya kembali. “Baru satu kali kami beli dan bukan kami mau jual kembali,” katanya. Namun, botol-botol berisi bensin yang diletakkan tidak jauh dari tempatnya beraksi menunjukkan jika bensin 20 liter yang dia beli itu akan dijual kembali.
Persoalan antrian panjang ada pada pembelian berulang-ulang? Beberapa warga justru menyangsikannya dan menuding Pemkot tidak tegas mengurusi premium di Tarakan.
“Menurut saya, itu tugas pemerintah. Kalau memang mau atasi antrian ini, berantas itu penjual botolan, kalau memang yang disalahkan membeli berulang-ulang,” ujar Dandu.
Sampai disitu saja? Dandu kembali sangsi. Kali ini dia menawarkan, jika pemerintah memberantas penjual botolan, maka SPBU 24 jam harus dibuka sebagai pengganti penjual botolan yang biasanya menolong mereka jika kehabisan bensin tengah malam.
“Nah, beranikah pemerintah? Saya kira mereka itu perkejaan berat, tapi ini tantangan buat mereka untuk masyarakat,” tegasnya.
Dari pantauan Radar Tarakan lainnya, edaran Walikota Tarakan nomor 510/670/DPPK&UMKM terkait pembatasan pembelian premium tampaknya masih efektif. Beberapa kali dirayu agar mau memberikan premium Rp 20 ribu untuk motor, petugas SPBU dengan tegas menolaknya.
“Kami belum menemukan (adanya petugas SPBU bermain, Red) tapi mungkin saja ada,” ungkap Kepala Satpol PP Kota Tarakan, Dison SH kepada Radar Tarakan. (nat)


Sumber Info : Radartarakan.co.id - Sabtu, 14 Januari 2012

BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :