Kamis, 12 Januari 2012

KALTIM AIR GAGAL TERBANG



#Kaltim - 


Maskapai Kaltim Airlines akhirnya resmi gagal terbang menyusul terganjalnya berbagai persyaratan wajib. Kaltim Air gagal memenuhi standar penerbangan, yaitu kepemilikan Air Operation Certificate (AOC) serta batas minimal kepemilikan pesawat. 

“Kaltim Air belum punya AOC dan pesawatnya hanya dua dari semestinya lima pesawat,” kata Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, yang sebelumnya gencar mempromosikan Kaltim Air, Jumat, 13 Januari 2012.

Awang mengatakan Kaltim Air terbentur ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan yang sudah aktif 2012 ini. Dalam pelaksanaannya, maskapai penerbangan harus memenuhi persyaratan kepemilikan AOC dan modal 10 pesawat. “Kami kecewa bila Kaltim Air mesti gagal terbang akibat ketentuan yang seperti ini,” katanya.

Sehubungan hal itu, Awang mengatakan Kaltim Air tidak bisa lagi melayani penerbangan perintis rute Tarakan–Nunukan, Tarakan–Long Bawan, dan Tarakan–Malinau. Akibatnya, dua pesawat Kaltim Air terpaksa harus dikandangkan sambil menunggu turunnya izin.

Kaltim Air hanya bisa menunggu investor swasta yang bersedia mengoperasikan kembali maskapai ini. Tentunya investor ini harus mempunyai AOC serta tambahan pesawat sesuai ketentuan jumlah berlaku.“Banyak yang berminat, tapi tentunya syaratnya mesti dipenuhi juga,” paparnya.

Namun demikian, Awang memastikan gagal terbangnya Kaltim Air tidak berdampak kerugian finansial pada pemerintah daerah. Pengoperasian Kaltim Air sepenuhnya mempergunakan alokasi dana swasta. “Kaltim hanya rugi karena tidak ada lagi perusahaan penerbangan di bandara perintis,” tuturnya.

Kaltim Air sempat terbang pada bulan Agustus lalu lewat penerbangan yang dihadiri langsung Awang Faroek. Maskapai Kaltim Airlines rencananya melayani penerbangan bandara perintis di wilayah Kalimantan Timur, seperti Bandara Temindung, Nunukan, Bessing Malinau dan Sangkimah. 

Selain itu, maskapai itu juga melayani penerbangan ke Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor Bulungan, Bandara Melalan Sendawar di Kutai Barat, Bandara Datah Dawai di Kutai Barat, Bandara Long Bawan di Nunukan, Bandara Long Ampung di Malinau, Bandara Paser dan Bandara Bontang.

Agustus lalu, Awang menyebutkan Kaltim Airlines sudah memiliki tiga pesawat jenis C 212-300 atau CN235-220. Pangkalan utama pesawat dipusatkan di Bandar Udara Sepinggan Balikpapan. 

Pesawat ini nantinya menyatakan siap membuka jalur penerbangan Kinabalu (Malaysia)–Balikpapan untuk akses transportasi udara dua negara. Awang menilai akses jalur perbatasan Malaysia–Indonesia menjadi potensi penumpang pesawat yang ingin masuk maupun keluar dari Negeri Jiran. Sebanyak 2.500 tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kinabalu menjadi potensi penumpang maskapai Kaltim Airlines.


Sumber Info (Kecuali Gambar) : TempoJUM'AT, 13 JANUARI 2012


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :