#Tarakan -
Usai menerima laporan dari masyarakat bahwa di SMPN 8 Kelurahan Juata Permai ternyata sering terjadi longsir tepat di belakang sekolahnya, Komisi III DPRD Tarakan langsung melakukan kunjungan lapangan (kunlap) untuk melihat langsung kondisi di lapangan beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Tarakan Supaad Hardianto ketika dikonfirmasi kemarin mengatakan, hasil kunjungan yang dilakukannya memang membenarkan laporan yang diterimanya.
“Kondisi longsor akan menjadi semakin parah kalau tidak segera dilakukan perbaikan. Dinas Pendidikan (Disdik) sebagai instansi yang mengawasi semua sekolah di Tarakan harus cepat bergerak untuk melakukan perbaikan,”tegasnya.
Perlu adanya langkah cepat untuk mengantisipasi longsor, termasuk membuat perencanaan segera untuk memperbaiki longsor agar tidak membahayakan siswa maupun masyarakat sekitarnya.
“Diknas dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) harus segera membuat perencanaan dalam waktu dekat dan tidak lama sehingga masalah yang longsor yang nantinya akan berdampak pada bangunan dan siswa akan segera diatasi. Apalagi longsor ini sudah pernah terjadi beberapa waktu lalu,”ujarnya.
Selain masalah longsor, dikatakan Supaad lagi masalah lainnya yang perlu perhatian Diknas adalah masalah kurangnya kelas di SMPN 8 ini.
“Masalah lain selain longsor yang harus diambil langkah tepat dan cepat dalam waktu yang tidak terlalu lama adalah yang berhubungan dengan jumlah kelas. Ini berhubungan langsung dengan penambahan jumlah kelas yang berpengaruh dengan fisik bangunan,”imbuhnya.
Solusi pembangunan, lanjut Supaad memang perlu secepatnya dilakukan, jadi Supaad juga menegaskan paling tidak di APBD Perubahan 2012 mendatang, Diknas sudah menambah ruang kelas.
“Kalau penambahan ruang kelas kan memang sudah pasti butuh anggaran besar, sama saja dengan perbaikan di lokasi longsor. Tetapi akan kita upayakan paling tidak di APBD Perubahan sudah terakomodir, apalagi pembangunan multiyears sudah ada beberapa yang selesai pendanaannya di pertengahan tahun ini. namun untuk di APBD Perubahan nanti pun juga perlu adanya sokongan dari Diknas untuk memasukkan nilai perhitungan dan perencanaan anggaran,”ungkapnya.
Diharapkan Supaad, di tahun 2012 ini sudah ada pembangunan yang dimulai sebagai langkah nyata untuk menyelesaikan masalah longsor dan kurangnya bangunan kelas.
“Apalagi SMPN 8 ini melakukan kegiatan belajar mengajar di 2 waktu, pagi dan siang. Jadi tentu berindikasi pada ruangan yang kurang, dan ini perlu adanya perhatian instansi terkait yaitu Diknas, paling tidak nanti akan kita bangunkan gedung berlantai 3,”kata Supaad lagi.
Lalu masalah lain yang ditemukan Komisi III saat melakukan kunlap, di ungkapkan Supaad adalah masalah kepemilikan lahan atau asset pemerintah di SMPN 8 ini.
“Menurut informasi, lahan yang ditempati untuk gedung SMPN 8 saat ini memang lahan milik Pemerintah dan saat ini sertifikat kepemilikannya sedang dalam tahap pengurusan. Sedangkan lahan sepakbola yang digunakan siswa SMPN 8 saat ini masih tanda tanya,”ungkap Supaad.
Diakuinya untuk mengetahui kebenaran kepemilikan lahan memang perlu dilakukan pendataan ulang. Jadi kalau memang lahan tersebut memang milik Pemerintah tidak akan menjadi masalah nantinya. (saf)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : KORANKALTIM.CO.ID - SENIN, 09 JANUARI 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :