TERBARU.......

Senin, 23 April 2012

DARI PELUNCURAN BUKU "TAK MAU KALAH" DAN SEMINAR KESEHATAN DI TARAKAN







Nikah Usia Dini Berisiko Kanker, Peserta Serbu Buku

#Tarakan - 

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Tarakan bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Tarakan menggelar Peluncuran Buku berjudul Tak Mau Kalah dan Seminar Kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks di gedung serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Selasa (17/4) lalu. Kegiatan untuk memperingati Hari Kartini 21 April ini diikuti lebih 200 undangan dari berbagai organisasi di Kota Tarakan.

DALAM
 seminar kesehatan, dr Madurasmi SpPA sebagai pembicara memaparkan tentang bahaya kanker serviks (leher rahim). Menurutnya, ada empat penyebab kematian yang terbesar saat ini, yaitu penyakit infeksi, penyakit pembuluh darah dan jantung, kecelakaan lalu lintas, dan keganasan kanker. “Yang paling banyak menjadi korban keganasan kanker adalah kaum perempuan,” ujar dokter yang sebelumnya bertugas di RSUD AW Sjahranie Samarinda ini.
Yang paling banyak membunuh kaum perempuan katanya, adalah kanker serviks. Disusul kanker payudara dan kanker indung telur atau ovarium. Ibu tiga anak ini mengatakan, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), tiap tahun ditemukan 13 ribu perempuan positif mengidap kanker dan 50 ribu orang masuk pra-kanker. Mereka kata Madurasmi, diketahui mengidap kanker setelah dilakukan pemeriksaan pap smear.
“Bila masih tahap pra-kanker tingkat kesembuhannya masih sangat tinggi. Bahkan bisa 100 persen sembuh,” ujarnya. Tetapi bila sudah masuk tahap stadium lanjut katanya, akan semakin sukar disembuhkan. Apalagi bila sampai stadium tertinggi, yaitu stadium 4 akan semakin sulit disembuhkan. “Karena itu deteksi dini sangat penting untuk mengetahui sekaligus mencegah kanker agar tak sampai parah,” paparnya di hadapan lebih 200 undangan.
Madurasmi mengatakan, penyebab kanker belum diketahui secara pasti. Namun demikian katanya, ada beberapa faktor risiko dari kanker serviks. Di antaranya, menikah usia muda, berganti pasangan, infeksi alat kelamin, melahirkan banyak anak, dan merokok.  “Sebenarnya di kemasan rokok sudah ditulis peringatan akan bahaya kanker, tetapi tetap saja ada yang merokok. Saya tak tahu alasan orang tetap merokok,” ujarnya.
Bagaimana cara mencegah kanker? Madurasmi mengatakan, usaha pertama atau primer adalah menjauhi faktor risiko.  “Berikutnya usaha sekunder, yaitu dengan melakukan pap smear setiap satu tahun sekali. Bisa dilakukan di puskesmas, rumah sakit, klinik, bidan, atau dokter spesialis,” ujarnya. Sementara usaha tersier lanjutnya adalah dengan pengobatan.  



PELUNCURAN BUKU


Sebelum Madurasmi menyampaikan paparan, dilakukan peluncuran buku berjudul Tak Mau Kalah (Mereka yang Berhasil Melawan Kanker) karya Mukhransyah, wartawan Kaltim Post. Peluncuran dilakukan dengan penyerahan buku secara simbolis kepada Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tarakan Maryam mewakili Wali Kota Tarakan Udin Hianggio, Asisten IV Sekkot yang juga Ketua YKI Tarakan HM Masdar Zemy, Ketua GOW Tarakan Yetty Soebagio, dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tarakan Zulaeha Hianggio.
Setelah peluncuran buku, Mukhransyah memberi paparan tentang penyakit kanker yang dideritanya, yang juga tertulis dalam buku “Tak Mau Kalah”.  Diceritakan sejak mendapati gejala-gejala kanker sampai pengobatan yang harus dilakukan.  “Kanker itu penyakit yang tak bisa diduga. Bisa tiba-tiba muncul, tanpa kita ketahui penyebabnya. Makanya ada yang menyebut kanker sebagai silent killer,” papar Mukhransyah.  
Selain Mukhransyah, juga ada testimoni dari penderita kanker serviks stadium 3, Lily. Ibu dua anak ini menderita kanker saat berusia 32 tahun dan masih menjalani pengobatan. Hingga saat ini Lily sudah menjalani 25 kali terapi radiasi. “Awalnya saya mengira hanya keputihan biasa. Setelah dilakukan biopsi, saya baru tahu terkena kanker serviks,” ujarnya.
Untuk diketahui, Mukhransyah menyusun buku “Tak Mau Kalah”, yang memuat pengalaman para penderita kanker di Kaltim sejak 2010 hingga 2011. Sebagian besar tulisan ini sudah pernah dimuat di media Kaltim Post. Peluncuran di Kantor Wali Kota Tarakan mendapat sambutan antusias. Buku yang dijual di lokasi acara, diserbu peserta seminar kesehatan.
Masdar Zemy mengatakan, buku “Tak Mau Kalah” sangat menarik dibaca dan bisa menjadi pembelajaran masyarakat. “Saya menyambut baik penerbitan buku tentang pengalaman para penderita kanker ini,” ujarnya.  Setelah di Tarakan, Mukhransyah bersama pengurus YKI Kaltim akan kembali meluncurkan buku “Tak Mau Kalah” di Bontang, Senin (23/4) nanti.
Buku “Tak Mau Kalah” saat ini sudah tersedia di Toko Buku Kharisma, Pustaka Books Store di Gedung Perpustakaan Daerah Jalan Ir Juanda Samarinda, Lopecoffee di Jalan Gatot Subroto, Sekretariat YKI Kaltim Jalan Basuki Rahmat (depan SMP 2 Samarinda), Sekretariat YKI Kukar di Kompleks Perkantoran Pemkab Kukar Tenggarong, dan di seluruh kantor Kaltim Post, yaitu di Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Bontang (Bontang Post), Tarakan (Radar Tarakan), Penajam, Tanah Grogot, Sendawar, Sangatta, dan Tanjung Redeb. (*/wan/ran)


Sumber Info (Kecuali Gambar) : Kaltimpost.co.id - Minggu, 22 April 2012







BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS