TERBARU.......

Senin, 09 April 2012

OKNUM PEJABAT KTT BANTAH BERDUA-DUAAN



#Tarakan - 


Oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT) berinisial M yang ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tarakan, Jumat (6/4) malam lalu, membantah dirinya disebut sedang berdua-duaan di kamar bersama seorang wanita.
M yang merupakan kepala dinas di salah satu instansi di KTT itu membantah beberapa pernyataan yang dimuat di halaman Radar Tarakan, kemarin (7/4). “Pertama, saya membantah berdua-duaan di dalam kamar. Kedua, tidak ada surat pernyataan dan ketiga, saat itu bukan razia. Karena, saat saya minta surat tugas tidak ada surat tugas,” terang M yang datang ke Radar Tarakan tadi malam.
Dia menjelaskan, sebelum tertangkap petugas, M dan seorang wanita melakukan chek in di salah satu hotel melati sekira pukul 23.05 Wita.
Setelah masuk kamar, si wanita membuka laptop untuk memesan tiket pesawat Lion Air via online. Karena menurut M lagi, si wanita dimaksud berencana berangkat esok harinya ke luar daerah. Setelah tiket didapat, keduanya pun kemudian keluar hotel sekitar pukul 23.15 Wita untuk membayar tiket yang sudah di-booking. Tempat pembayarannya yang dituju melalui ATM di salah satu bank swasta di bilangan Yos Sudarso.
“Karena tidak bisa membayar lewat bank itu, kami ke Bank 46 (Bank BNI 46, red). Buktinya, di resi pembayaran itu tertera jam 11.33. Saya punya bukti pembayarannya. Kemudian, kami keluar mutar-mutar sampai hampir jam 12 kami kembali ke hotel,” beber M sembari berusaha memperlihatkan bukti berupa resi ATM pembayaran tiket, namun tak ditemuinya. “Mungkin ketinggalan,” sambung M yang mengaku sempat pulang ke KTT, namun kembali lagi ke Tarakan untuk menyampaikan klarifikasi terhadap pemberitaan yang dirasa menyudutkannya itu.
Setelah sampai di hotel, M dan si wanita masuk ke dalam kamar hotel. “Kemudian saya suruh dia selesaikan tugas yang saya berikan. Tidak lama, ada petugas yang datang. Tidak langsung dibuka, karena dia (wanita dimaksud) takut. Setelah dibuka, saya minta petugas memeriksa kondisi kamar, kasur hingga toilet tapi tidak ada buktinya,” terang M.
Dia juga membantah telah mendapatkan surat peringatan maupun menandatanganinya. “Saya cuma cerita-cerita dengan pak Dison (Kepala Satpol PP Tarakan), tidak ada surat pernyataan. Tidak benar kalau ada surat pernyataan. Saya malah cerita-cerita sama pak Dison di pintu kamar dengan pakaian yang masih rapi,” tegasnya.
Meski demikian, dia siap mendapatkan sanksi jika terbukti melakukan tindakan asusila atau lainnya seperti yang ditegaskan Bupati KTT H Undunsyah 2 hari lalu. “Sebagai abdi negara saya siap apapun keputusannya. Tapi saya harus ketemu dulu dengan bupati untuk menjelaskan duduk permasalahannya. Karena yang ada diberita itu tidak benar,” tegas M lagi.
Senada dengan M, wanita yang disebut-sebut menjadi teman M di dalam sebuah kamar hotel melati itu, tak menampik dia berada dalam satu kamar bersama M. Dia mengaku mengisi surat pernyataan dan proses penangkapan dirinya dan M bukan dalam tugas razia Satpol PP.
“Itu masalah pribadi. Yang menyuruh istrinya bapak yang sementara proses cerai. Saya malah sempat minta visum, periksa celana dalam saya dan tempat tidur saya. Tapi petugas tidak melakukan itu, karena memang tidak ada bukti,” terang wanita yang enggan disebutkan namanya itu melalui telepon seluler.
Memang, katanya, mereka berdua berada dalam kamar kurang lebih 10 menit dalam keadaan terkunci. Alasannya, si wanita takut jika pintu dalam keadaan terbuka.
Sebelum digrebek petugas, ada seorang yang mengaku room boy mengetuk pintu. Bukan langsung membuka, dia justru menghubungi resepsionis kebenaran siapa yang mengetuk pintu. “Saya trauma dan saya selalu takut ancaman, makanya saya tanya siapa yang mengetuk pintu dan dijawab room boy. Saya tanya ke bawah (resepsionis, red). Setelah yang mengetuk pintu bilang Satpol PP baru saya rasa aman, makanya saya buka,” terang wanita yang kesal dengan pemberitaan dirinya disebut ada affair dengan M.
Secara terpisah Kepala Satpol PP Kota Tarakan, Dison SH kembali menegaskan, pihaknya telah melakukan penggrebekan di salah hotel dan mendapati M dan wanita yang diduga wanita idaman lain (WIL) oknum pejabat dimaksud. “Kami tidak memandang apakah dia ‘main’ atau tidak. Tapi yang kami lihat adalah pintu itu terkunci dan di dalamnya ada pasangan yang bukan suami istri,” tegas Dison yang dihubungi Radar Tarakan malam tadi.
Penangkapan itu, lanjut Dison berdasarkan laporan istri M berinisial H yang kabarnya diambang perpisahan. “Kami memang bukan melakukan razia, tapi kami hanya berdasarkan laporan dan itu memang tugas kami,” kata Dison.
Dison juga membenarkan bahwa pihaknya tidak melakukan pemeriksaan kamar maupun melakukan visum lantaran bukan kewenangan mereka. “Visum itu bukan kewenangan kami. Dan memang mereka bukan menandatangani surat pernyataan, hanya sebatas memberi arahan agar tidak melakukannya lagi,” pungkas Dison. (nat)


Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Senin, 9 April 2012




BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS