TERBARU.......

Rabu, 18 April 2012

SPBE AKAN DIBANGUN DI LINGKAS UJUNG


#Tarakan - 


Pemerintah Kota Tarakan serius ingin membangun SPPBE (Stasiun Penyaluran dan Pengangkutan Bulk Elpiji). Lahan seluas 2 hektare untuk pembangunan SPPBE di Tarakan yang telah mendapat dukungan dari PT Pertamina Balikpapan disiapkan. Lokasinya berada di Jalan Yos Sudarso.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Makro Kecil dan Menengah Tarakan, Aleksandra Hasan Maukar mengungkapkan, lahan milik Pemkot Tarakan itu dipandang layak menjadi lokasi pembangunan SPPBE. Tidak hanya itu, pemerintah kota juga sudah siap menggelontorkan anggaran pembangunan SPPBE senilai Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar.
“Lokasinya di depan Djakarta Lloid, di Jembatan Besi, samping APBM Dahlia Lingkas Ujung,” kata Aleksandra usai mengikuti hearing di gedung DPRD Tarakan kemarin (16/4).
Ia menegaskan, pembangunan SPPBE di Tarakan harus dilakukan. Sebab, jika berhitung dengan perbandingan minyak tanah bersubsidi yang dihargai Rp 3.200 per liter dan minyak tanah non subsidi Rp 11 ribu, maka ada selisih sekitar Rp 7 ribu. Jika selisih sekitar Rp 7 ribu itu dikalikan dengan 55 kiloliter yang merupakan jatah operasi pasar per hari didapatkan sekitar Rp 385 juta per hari atau sekitar Rp 11 miliar lebih per bulan.
“Jika dibandingkan dengan pembangunan SPPBE yang direncanakan terbangun selama 6 bulan dengan anggaran Rp 30 miliar, selama 6 bulan bisa Rp 66 miliar anggaran subsidi terbuang. Artinya, tidak ada ruginya kita membangun SPPBE, dan bisa digunakan dengan jangka panjang,” jelas Aleksandra meyakinkan.
Dampak lainnya, kata Aleksandra kepada Radar Tarakan, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gas 3 kilogram Rp 24.500 saat ini juga bisa ditekan dengan adanya SPPBE.
“Harganya bisa Rp 13 ribu atau Rp 14 ribu. Apa yang bisa kita tekan untuk membantu masyarakat tentu akan kami lakukan,” kata mantan Camat Tarakan Tengah ini.
Aleksandra juga optimis karena mendapat respon baik dari Walikota Haji Udin Hianggio terkait pembangunan SPPBE. Namun saat disinggung soal anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan SPPBE mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tarakan tahun 2012 sudah berjalan, Aleksandra belum bisa memastikannya. “Kami sudah laporkan ke Sekda (Sekretaris Kota Tarakan Badrun, Red.). Nanti kita akan rapat khusus tentang anggaran itu. Gimana caranya (penganggaran, Red.) nanti kita akan bahas, dari DPRD juga begitu,” terangnya.
Aleksandra mengatakan, pihaknya juga belum bisa menentukan kapan waktu tepat pembangunan SPPBE tersebut sebelum diputuskan dalam rapat selanjutnya.
“Kami belum mengambil keputusan itu. Tapi kebijakan soal pembangunan sudah diambil. Dukungan ke arah ini mutlak, hitungan kasarnya seperti tadi,” katanya.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan terus berjuang agar subsidi minyak tanah tidak segera dicabut sebelum SPPBE dibangun di Tarakan.
“Sampai infrastruktur selesai untuk mengganti minyak tanah subsidi, sebelum pasokan gas lancar, mohon jangan dicabut. Mereka (PT Pertamina Balikpapan, Red.) juga akan melakukan kunjungan balasan, kami akan terus perjuangkan SPPBE ini agar terbangun,” tegas Aleksandra.
Terpisah, Bambang S Irianto, Asisten Manager Eksternal Relation Unit VI Pertamina Balikpapan menyampaikan, dengan dibangunnya SPPBE di Tarakan dapat menekan harga elpiji 3 kilogram. Hal ini disebabkan hitungan harga jarak yang ditempuh untuk penyaluran elpiji. Jika jarak yang ditempuh di atas 60 kilometer, seperti halnya dari Balikpapan ke Tarakan, maka ongkos transportasi yang dikeluarkan dibebankan kepada pemesan.
“Nah kalau dibangun SPPBE di Tarakan kan lebih mudah distribusinya dan jarak angkutannya lebih dekat dan semakin dekat pengisian makin murah karena memangkas biaya transportasi,” kata Bambang kemarin.
Tetapi jika jarak tempuh distribusi elpiji 3 kilogram di bawah 60 kilometer, maka ongkos transportasi ditanggung atau disubsidi oleh pemerintah.



DIDATANGI KETUA RT

Puluhan ketua RT yang tidak puas saat hearing di gedung DPRD Tarakan kembali mendatangi Kepala Disperindagkop dan UMKM Tarakan, Aleksandra di kantornya sekira pukul 16.00 Wita sore kemarin. Pertemuan yang digelar di lantai III kantor Disperindagkop dan UMKM Tarakan itu sempat tegang.
Setelah beberapa kesepakatan ditetapkan, Aleksandra yang sempat dihujani pernyataan ketua RT melakukan pertemuan lanjutan dengan perwakilan ketua RT, Lurah Karang Anyar Wijianto, agen minyak tanah dari PT Karina dan PT Warga Migas Nusantara serta Satpol PP Kota Tarakan di ruang kerja kepala Disperindagkop.
“Intinya disepakati, tanggal 17 dan 20 operasi pasar dan tetap, 55 kiloliter untuk sekali operasi pasar,” terang Aleksandra.
Sesuai dengan kesepakatan, hari ini (17/4) sebanyak 275 drum atau 55 kiloliter akan disalurkan untuk 275 RT. “Tanggal 18 dan 19 tidak operasi pasar, libur,” tandasnya.
Aturan penyalurannya tetap sama dengan sebelumnya. Dari 275 drum yang disalurkan tersebut, RT yang belum terakomodir akan dilanjutkan 20 April mendatang. “Ini dilakukan secara bergulir supaya merata. Rencananya hari Rabu (19/4) jam satu siang kita rapatkan lagi soal pembagian selanjutnya dan sudah disepakati semua ketua RT. Soal tempat, nanti dibicarakan,” kata Aleksandra mengakhiri pertemuan.(nat/jnu/ris)


Sumber Info : Radartarakan.co.id - Selasa, 17 April 2012





BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS