Jumat, 28 Januari 2011

DEWAN USULKAN PARIWISATA DIKELOLA PENGUSAHA




Usai kunjungan kerja ke kota Makassar,Sulsel membawa misi peningkatan dunia wisata Tarakan, Komisi II DPRD Tarakan mengusulkan sistem pengelolaan wisata Tarakan perlu mengadopsi keberhasilan kota Makassar. Jelas Ketua Komisi II, Hj.Siti Laela,SE, Dinas Pariwisata Makassar punya visi dan misi yang memunculkan prospek luar biasa bagi dunia wisatanya.
Disana, cerita Laela, telah mulai proses pembangunan kawasan wisata terpadu yang dinilai terbesar se ASEAN. Salah satu wahana wisata yang telah berdiri adalah Studio Trans. Yang luar biasa, akunya, prospek wisata di Makassar semakin berkembang karena dikelola oleh pengusaha, bukan pemerintah.
“Di Makassar ada kawasan wisata terpadu. Dan kawasan ini bukan dikelola pegawai negeri. Melainkan dilimpahkan kepercayaan membangun kepada Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata Makassar (BP3M),” terang Laela.
BP3M, merupakan lembaga struktur organisasi pemerintah tetapi independen. Diisi oleh para pengusaha, bukan pejabat pemerintah (PNS). Mengapa pengusaha? Jelas Politisi Golkar ini, sebab pemerintahan Makassar terutama leading sector-nya Dinas Pariwisata, mempercayakan pemikiran pengembangan wisata kepada para pengusaha yang diyakini lebih profit oriented.
“Pengusaha punya peran mempromosikan pariwisata di sana. Karena para pengusaha, orietasi profitnya lebih bagus. Sistem pengembangan inilah yang harus menjadi referensi kota Tarakan, karena kedepan diandalkan sebagai kota pariwisata, setelah perdagangan dan jasa,” jelasnya kepada Radar Tarakan.
“Kita punya kawasan wisata yang siap dikembangkan seperti Pantai Amal yang sudah direklamasi, Agrowisata Air Terjun Karungan dan lainnya, bisa dioptimalkan pengelolanya dengan perlu adanya pembentukkan sebuah badan yakni BP3,” yakin Laela, akan efektif dan dampaknya sangat bagus jika dikelola pengusaha.
Sebab melihat perkembangan pengelolaan pariwisata saat ini di Tarakan, masih kurang optimal. Padahal anggaran yang digelontorkan setiap tahun lewat APBD bernilai miliaran rupiah. Apalagi banyak kawasan wisata yang harusnya bisa dimanfaatkan dan ditindak lanjuti, tapi belum ada investor yang masuk ke Tarakan untuk berinvest di bidang pariwisata.
“Kalau seandainya dibentuk BP3 di Tarakan, digiatkan oleh para pengusaha, optimis bisa mempromosikan ke para investor. BP3 ini harus gencar mencari dan sebagai fasilitator pemerintah kota dalam pengembangan pariwisata. Selain itu, akan ada sinergitas, dengan pengusaha lain di bidang perhotelan, kuliner juga travelingnya,” tutupnya. (dta)


SUMBER INFO :
TERBIT KAMIS, 27 JANUARI 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :