Banjir kembali merendam sebagian wilayah Tarakan kemarin pagi (9/2). Titik terparah di Karang Anyar, Sebengkok Jl. Diponegoro, dan sebagian ruas Jl. Mulawarman. Warga pun kembali mempertanyakan program Pemerintah Kota Tarakan mengatasi persoalan tersebut.
“Ada beberapa drainase yang memang sudah tidak layak. Kalau tidak sempit, pasti dangkal, atau mengendap harus diperbaiki,” kata Adnan, warga Karang Balik yang kemarin mendorong motornya karena mogok terjebak banjir.
Puspito, warga Karang Anyar juga menyesalkan belum ada upaya nyata pemkot mengatasi banjir di wilayahnya. Kalau pun ada, baru sebatas rencana saja.
“Sudah sering. Bosan kami dengar,” cetus Puspito. Jadi jangan heran, jika hujan turun, wilayah RT 23, RT 24, RT 18 (Jl. Kenanga, Jl. Kenanga 1), Jl Seroja, Jl Seroja 1 dan beberapa tempat lainnya di Kelurahan Karang Anyar selalu banjir. “Tidak sampai 30 menit (sudah banjir, Red.),” tandas Puspito.
Pria ini pun mengibaratkan Tarakan sebagai ibukota Indonesia, Jakarta yang setiap hari menghiasi media massa sebagai kota langganan banjir. “Kalau Indonesia ibukotanya Jakarta, di sini (Tarakan, Red) ibukotanya Kaltara, kan lagi ribut soal itu (Kaltara, Red),” guyonnya lantas tertawa. (nat)
SUMBER :
Kamis, 10 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :