Selasa, 22 November 2011

YONIF 613 RJA GELAR LATIHAN UJI SIAP TEMPUR




#Tarakan - 

Brigadir Infanteri (Brigif) 24/Bulungan Cakti (BC) melalui Batalyon Infanteri (Yonif) 613/Raja Alam Tarakan sejak Senin kemarin (21/11) hingga lima hari ke depan akan melaksanakan latihan Uji Siap Tempur (UST) Kompi. Latihan tersebut mengambil lokasi di daerah Juata.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari program kerja dan anggaran Brigif 24/Bulungan Cakti dalam rangka meningkatkan kualitas dan profesionalisme prajurit Batalyon Infanteri, sebagai upaya untuk pencapaian tugas pokok satuan. Ditemui Radar Tarakan usai membuka pelatihan, Komandan Brigif (Danbrigif) 24/Bulungan Cakti Kolonel Infanteri Gabriel Lema mengungkapkan, kegiatan ini merupakan program yang sudah dicanangkan khusus untuk Yonif 613/Rja. “Pagi ini (kemarin,red) kita Brigif secara umum khususnya Batalyon Infanteri 613/Rja Tarakan ini melaksanakan kegiatan latihan UST Kompi. Kita akan uji dengan melaksanakan di medan yang sebenarnya,” ucap Gabriel Lema.
Tujuan dari kegiatan ini, lanjut dia, untuk lebih memantapkan kemampuan, ketrampilan dan menguji keberhasilan latihan teknis dan taktis tingkat kompi yang telah dilaksanakan, khususnya di bidang taktik dan tehnik bertempur, kerjasama serta kepemimpinan lapangan.
“Tugas pokok Batalyon Infanteri adalah melaksanakan pembinaan kemampuan, kekuatan dan pembinaan satuan untuk dapat mencari, mendekati dan menghancurkan musuh dengan pertempuran jarak dekat, memiliki daya gerak, tembak dan gempur yang efektif dalam mendukung tugas pokok komando atas,” terangnya.
Kegiatan latihan ini merupakan kelanjutan untuk menguji keberhasilan latihan taktis yang telah dilaksanakan di Kompi masing-masing sebelumnya. Dalam latihan Uji Siap Tempur diikuti 3 kompi senapan dengan jumlah 323 prajurit. Tiga kompi tersebut dua kompi Tarakan dan satu kompi Tanjung Selor. “Selain di medan Tarakan, ada yang melaksanakan di Tanjung Selor yakni 1 kompi secara bersamaan. Kalau di Tanjung Selor langsung melaksanakan latihan, sedangkan pembukaannya di Tarakan,” bebernya.
Kaitan dengan latihan ini untuk selanjutnya, kata Gabriel Lema, menyesuaikan Table Organisasi Prajurit (TOP). Organisasi yang ada harus dimantapkan secara utuh sehingga dalam satu tahun anggaran sudah direncanakan bertahap, bertingkat dan berlanjut. “Setiap tahun melaksanakan namun sifatnya perorangan, lalu diuji secara perorangan. Setelah itu masuk tingkat kelompok (satuan) mulai dari regu, pleton sampai kompi bahkan Batalyon,” jelas dia.
Mengenai program latihan dalam setahun ini, ia menuturkan menyesuaikan tingkat latihan yaitu regu, pleton dan kompi. “Jadi ada 3 kali latihan dan akan disesuaikan dengan beberapa latihan. Ada latihan UST yang secara spesifikasi senjata,” tukasnya.
Dijelaskannya, spesifikasi senjata terdiri dari senjata ringan yang setiap 3 bulan laksanakan latihan, senjata mortir yang dilakukan secara kelompok. Karena untuk saat ini keterbatasan medan latihan senjata mortir tidak bisa dilaksanakan. Usai melaksanakan latihan Uji Siap Tempur Kompi, berlanjut dengan latihan Rawa, Laut, Sungai dan Pantai (Ralasuntai). “Program ini dispesifikasi latihan untuk wilayah, karena kita banyak memiliki wilayah sungai. Sehingga prajurit harus mahir bermanuver di medan tersebut,” terang dia. (ipk/ngh)


Sumber Info : Radartarakan.co.idSelasa, 22 November 2011

BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :