BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA : Blog yang menghimpun informasi seputar perkembangan KOTA TARAKAN dari berbagai media.
Minggu, 07 Agustus 2011
PEDAGANG DI TARAKAN ANDALKAN MARTABAK INDIA
Setiap ramadhan tiba, warga pasti menyempatkan diri untuk berbelanja di sejumlah pasar ramadhan. Salah satunya yang terletak tepat di depan kantor Kelurahan Pamusian Kecamatan Tarakan Tengah. Sejak empat tahun silam, di lokasi tersebut selalu terdapat pasar dadakan, yang bernama Pasar Ramadhan Pamusian.
Berbagai aneka makanan dan minuman dijajakan di Pasar tersebut. Tak tanggung-tanggung, pedagang pun mampu menuai untung hingga ratusan ribu rupiah per harinya. Di awal ramadhan pengunjung yang datang tampak ramai, dan hampir semua kue terjual habis lantaran disukai pengunjung. "Alhamdulillah dari hasil penjualan kue-kue ini saya bisa meraih keuntungan sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu per hari," ujar Hefi (34) kepada Tribun, Kamis (4/8).
Hefi adalah pedagang musiman di Pasar Ramadhan Pamusian. Dia menjual berbagai makanan untuk buka puasa, seperti kolak, kue dadar, kue pastel, kue putu, bumbu rawon, hingga martabak India. Pedagang yang tinggal di Sebengkok Tiram, Tarakan Tengah ini mengaku sudah empat tahun berjualan di pasar ramadhan tersebut.
Salah satu menu andalannya adalah martabak India yang laris diserbu pengunjung. Bahkan, hampir setiap hari menu tersebut habis terjual. Martabak India milik Hefi dijual seharga Rp 15 ribu per porsi. Bahannya seperti martabak biasa, terbuat dari tepung terigu. Hanya saja, martabak india milik Hefi terlebih dulu digoreng lalu dipanggang hingga kecokelatan.
Potongan martabak kemudian dinikmati dengan campuran kari ayam atau rendang sapi. Pengunjung yang datang bebas memilih sesuai selera masing-masing. Untuk satu porsi terdiri dari satu potong martabak dan sebungkus daging. "Kita siapkan dua jenis, yaitu daging ayam dan sapi. Terserah pembeli mau pilih yang mana," ujar Hefi.
Dalam menyajikan menu tersebut, Hefi harus merogoh kocek sebesar Rp 250 ribu per hari. Modal tersebut digunakan untuk membeli bahan seperti tepung terigu dan daging. Sedikitnya butuh 1 karung tepung 50 kilogram, yang dipakai selama dua hari. Sementara, untuk daging ayam dan sapi ia beli di pasar terdekat.
Setiap hari, Hefi menyiapkan 100 potong martabak dan dua panci daging untuk dijual. Menariknya, sejak hari pertama Ramadhan, menu ini selalu habis terjual. Ditanya mengenai jumlah pengunjung yang datang, Hefi sampai tak mampu menyebutkan.
Selain menjajakannya di Pasar Ramadhan, Hefi juga menerima pesanan bagi warga yang ingin menikmati martabak India dalam jumlah banyak. Tak heran, jika di stan miliknya, terpajang tulisan "menerima pesanan", lengkap dengan nomor telepon sang pemilik.
Salah satu pengunjung Revi (28), mengaku sudah terbiasa berbuka puasa dengan menyantap martabak India. Bahkan, menurutnya menu tersebut jadi menu andalan bagi keluarga di rumah. "Ya kebetulan kami memang suka, terutama suami saya. Jadi kurang lengkap rasanya kalau nggak ada di rumah," terangnya.
Hampir setiap hari Revi berkunjung ke Pasar Ramadhan Pamusian untuk membeli jajanan berbuka puasa. Apalagi aktifitasnya sebagai PNS, membuat dirinya tak punya banyak waktu untuk memasak di rumah. Selain martabak India, Revi juga membeli menu lain seperti kolak pisang dan aneka lauk pauk. Untuk membeli kebutuhan tersebut, ia mengaku menghabiskan dana Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu setiap harinya. (ful)
Sumber :
Tribun Kaltim - Sabtu, 6 Agustus 2011
BERBAGI INFO :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :