#Tarakan -
Kerja keras semua pihak dibutuhkan agar piala Adipura kembali diraih Kota Tarakan. Sebab peluang itu ada, dengan catatan dalam sebulan terakhir atau hingga Maret nanti, pemerintah kota bersama semua komponen yang ada gencar melakukan pembenahan terhadap beberapa titik penilaian yang masih dianggap kurang.
“Maret adalah batas penilaian P2 terakhir, itu kesempatan Tarakan,” kata Sudirman, penanggung jawab pelaksana tim penilai Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Dikatakan Sudirman, secara umum Tarakan saat ini pada posisi aman dan baik, dengan nilai 71,06. Tapi Tarakan belum bisa berbangga, karena kalau tidak masuk cut of point pada Maret nanti, maka jangan harap Tarakan bisa mendapatkan Adipura.
Cut of point yang dimaksud adalah nilai akhir dari penilaian yang terdiri dari penilaian fisik, P1, P2, verifikasi termasuk penilaian non fisik. Cut of point ditentukan di angka 74. Untuk itu, Tarakan harus menggenjot beberapa komponen-komponen lagi.
“Saya sudah melihat secara sepintas kota Tarakan, jika dibandingkan dengan kota lain masih lebih baiklah,” kata Sudirman sedikit menghibur.
Diakuinya, semangat Tarakan untuk meraih kembali piala Adipura yang terlepas tahun lalu sangat luar biasa. Bahkan dengan upaya keras yang dilakukan setahun terakhir, harusnya pada penilaian P1 ini poin yang diraih Tarakan bisa lebih tinggi dari 71,06.
“Yang jelas saat ini Tarakan harusnya bisa lebih tinggi dari 71,06 makanya Tarakan harus menggiatkan seluruh komponen kegiatan yang ada kaitannya dengan Adipura. Terutama di titik yang poinnya besar, seperti pasar dan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sampah,” ungkapnya.
Untuk pasar, secara umum dirinya menilai sudah bagus. Hanya saja dirinya menyarankan agar menambah pohon-pohon peneduh dan tempat sampah. “Pasti poin 80 dapat,” yakinnya.
Untuk TPA, menurut juga sudah bagus, bahkan semua sarana yang diperlukan sudah ada. Namun harus dimanage dengan bagus lagi. “Jadi ketika masuk TPA orang sudah tau, mau kemana dan apa yang dilakukan,” tukasnya.
Tidak hanya itu, pohon-pohon peneduh di jalan-jalan protokol juga dianggap masih kurang. Seperti di Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan R.E. Martadinata.
“Makanya saya minta DKPP genjot melakukan penanaman pohon sampai Maret nanti,” tegasnya.
Beberapa kota di Indonesia memang sangat konsisten terhadap peraihan piala Adipura ini. Bahkan di Semarang, kepala daerahnya sangat konsen terhadap kinerja stafnya. “Lurah ditanya bisanya apa, kepala dinas maunya apa? Kalau tidak sanggup ya sudahlah. Sudahnya walikota Semarang ini lain, saya tidak tahu gayanya Walikota Tarakan seperti apa?” ujarnya.
Untuk wilayah Kaltim, hanya ada tiga kota yang masuk nominasi penilaian. Yaitu Balikpapan, Bontang dan Tarakan. Dari P1, Bontang nilainya jelas masih unggul daripada Tarakan, yaitu 74 poin. Juga kota Balikpapan, yang telah meraih poin 72, juga di atas Tarakan.
Kota Balikpapan saat ini menduduki urutan keempat untuk kriteria kota besar se-Indonesia setelah Malang, Manado, Jogjakarta, dan Balikpapan. Sementara Tarakan, sama-sama di kriteria kota besar dengan Bontang.
Penilaian P2 Adipura, akan dilakukan Maret nanti dan diakhiri dengan tahap verifikasi. Ada 380 kota yang ikut kompetisi kota bersih ini. Kota yang telah mendapatkan poin diatas 71 otomatis masuk kompetitif, sementara yang dibawah 71 masuk dalam pembinaan Adipura. Rencananya, pemberian piala Adipura ini akan dilaksanakan pada 5 Juni oleh presiden SBY di Istana Negara.(ddq/ris)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Rabu, 22 Februari 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :