#Tarakan - Orasi belasan mahasiswa di bawah bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tarakan digaungkan sejak pagi kemarin (14/3). Aksi demonstrasi berjalan kondusif sejak mulai perempatan Grand Tarakan Mall hingga long march ke gedung DPRD Tarakan di Jalan Jenderal Sudirman. Aksi ini dikatakan koordinator lapangan Zul Fauzi, penolakan kenaikan harga BBM per 1 April mendatang.
Mencegah kericuhan seperti aksi demo yang terus marak terjadi di sejumlah daerah, puluhan aparat keamanan berjaga.
Zul Fauzi mengatakan, Pemerintah Kota Tarakan dan DPRD harus segera tentukan langkah antisipasi. Sebab, kenaikan harga BBM diyakini semakin mencekik masyarakat kalangan menengah bawah.
“Kita menuntut harga BBM tidak naik. Kalau naik, presiden SBY harus turun. Harga BBM naik berefek pada harga barang, dan yang merasa dampaknya masyarakat menengah ke bawah. Yang konsumsinya hampir 70 persen untuk kebutuhan makan,” tegas Zul Fauzi.
Belum lagi diputuskan naik saja tambah Zul membeberkan, harga BBM sudah dinaikkan oleh para spekulan di sejumlah daerah. Contohnya Kabupaten Nunukan, Malinau, dan wilayah lainnya harga premium merangkak lebih Rp 10 ribu per liternya. Belum lagi minyak tanah kini sudah dibatasi, dan semakin sulit diperoleh.
“Pemerintah dan dewan digaji untuk mencari solusi persoalan bangsa. Tidak harus menaikkan BBM. Kalau pemberian BLT itu juga bukan solusi. Hanya menambah masalah baru. Dampak besarnya terasa di daerah-daerah yang sedang berkembang pastinya,” ungkap Zul kepadaRadar Tarakan.
Jika ternyata pusat tetap mempertahankan opsi menaikkan harga BBM sebagai solusi terbaik untuk keuangan negara, di daerah khususnya kota Tarakan, ujar Zul-mahasiswa siap turun ke jalan kembali. Memacetkan Tarakan, sampai Pemerintah Kota Tarakan dan DPRD punya solusi agar masyarakat Tarakan tidak terkena imbasnya.
“Kami menekan para petinggi kita harus punya solusi. Kami tidak ingin harga BBM naik, pemerintah Kota Tarakan dan dewan digaji untuk itu, bukan mahasiswa yang mencarikan solusi. Tadi kita ditantang untuk diskusi, kami siap asal semua anggota DPRD hadir,” tegas Zul Fauzi.
Ketua DPRD Tarakan Effendhi Djuprianto yang menemui massa di halaman gedung DPRD Tarakan bersama rekan-rekan dewan lain di antaranya Sabar Santuso, Gunawan Wibisono, Fadlan Hamid dan lainnya berupaya memperjuangkan aspirasi mahasiswa hingga ke pusat. Bahkan bersama eksekutif akan berkoordinasi, menyesuaikan kemampuan anggaran untuk solusi subsidi.
“Secara prinsip, apa yang disuarakan mahasiswa HMI kami sependapat. Memang, perlu ada kajian mendasar sebelum menaikkan harga BBM agar tidak berdampak buruk ke masyarakat,” kata Effendhi Djuprianto.
Persoalan ini tambah politisi Golkar ini menjadi akumulasi kebijakan sebelumnya. Namun yang terpenting, pola pembinaan ke masyarakat agar beban tidak terlalu berat, apalagi di Tarakan untuk biaya hidup tergolong tinggi. Jika harga BBM naik, masyarakat khususnya nelayan kecil juga akan tambah kesulitan untuk hidup. Karenanya, DPRD akan mengawal rencana dari Wali Kota Tarakan H.Udin Hianggio untuk memberi subsidi transportasi ke nelayan.
“Kami akan coba bahan lebih lanjut, usulan walikota ini mempertimbangkan keuangan daerah. Solusi lainnya untuk kota Tarakan, hingga saat ini pemerintah pasti telah merancangnya. Masyarakat juga nanti akan dilibatkan, intinya langkah pemerintah dan DPRD ini demi kemaslahatan masyarakat,” kata ketua DPRD Tarakan itu.(dta/ris)
Sumber Info : Radartarakan.co.id - Kamis, 15 Maret 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :