PERSIAPAN UN
#Tarakan -
Bahasa Inggris dan Matematika, masih menjadi momok pada setiap pelaksanaan Ujian Nasional. Agar nilai jeblok untuk kedua mata pelajaran tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan Tajuddin Tuwo mengaku, setiap sekolah telah menerapkan tryout, dan jam tambahan belajar untuk mempersiapkan siswanya menghadapi UN.
“Sudah kita berikan pembekalan dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional di beberapa sekolah, mungkin masih berlanjut terus saat ini,” kata Tajuddin Tuwo kepada Radar TarakanSelasa (13/3) kemarin.
Menurut mantan kepala SMA 1 Tarakan itu, ada penyebab lain atas kegagalan peserta didik pada UN seperti kesalahan saat proses mengerjakan soal-soal ujian. Banyak peserta ujian yang salah dalam melingkari atau menghitamkan lembar jawaban komputer (LJK).
Menyikapi hal itu, Tajuddin mengharapkan, para calon peserta UN agar berlatih dengan benar dalam menghitamkan LJK saat proses UN nanti. Sebab, sedikit saja kesalahan pada LJK, maka tidak akan terdeteksi saat pemeriksaan dan yang dirugikan adalah siswa sendiri. “Sehingga perlu kehati-hatian. Jadi di samping melaksanakan tryout, juga harus melatih mengisi LJK dan juga mengulangi soal-soal yang pernah diujikan di UN tahun-tahun kemarin,” pesan Tajuddin yang sebelumnya menjabat kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tarakan.
Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah, Thajudin Noor menambahkan, melihat hasil UN tahun lalu, sekolah swasta juga memiliki kemampuan bersaing dengan sekolah negeri. “Jadi tidak hanya didominasi oleh sekolah negeri saja. Lihat saja 10 besar peraih nilai tertinggi tingkat SMP di antaranya diraih SMP 1, SMP 7, dan SMP Tunas Kasih. Untuk tingka SMK didominasi SMK 1, SMK 2 dan SMK 3, sedangkan untuk SMA 10 besar peraih nilai tertinggi jurusan IPS dari SMA 1, SMA 2, dan SMA Muhammadiyah. Untuk jurusan IPS-nya didominasi SMA 1, SMA Muhammadiyah ,dan SMA Katolik,” sebut Thajudin Noor.
Namun dia tidak menampik nilai terendah paling banyak didapatkan dari siswa sekolah swasta. Untuk itu, Dinas Pendidikan telah melakukan pendekatan untuk memperbaiki dan meningkatkan nilai-nilai siswa bagi sekolah swasta yang paling dominan mendapat nilai rendah. Pendekatan itu tidak hanya dilakukan kepada siswa, tetapi juga kepada guru-gurunya. “Jadi bukan hanya jam belajarnya saja yang ditambah, tapi juga memperkuat metode pembelajaran dan pendekatan oleh guru sehingga harapan kami pembelajaran tidak hanya berpusat pada siswa, tapi juga guru sehingga dua arah,” urainya menjelaskan.
Dengan metode tersebut Thajudin Noor berharap, daya serap siswa lebih meningkat. Proses pembelajaran juga diperkuat agar guru memiliki persiapan yang baik dalam menetapkan metode, sehingga pembelajaran berjalan dengan maksimal. Dia berharap, dengan sisa waktu yang semakin mepet menjelang UN ini, pihak sekolah dapat memanfaatkannya dengan seoptimal mungkin agar mengangkat nilai UN ke depannya, terlebih bagi sekolah yang siswanya paling dominan mendapat nilai rendah dalam UN tahun lalu.
“Kedua, simulasikan UN ini yang bersumber dari ujian sekolah dan tryout, sehingga dapat nilai yang bagus,” sarannya.(jnu/ris)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Rabu, 14 Maret 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :