#Tarakan - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarakan di Sei Maya, Tarakan Utara, mulai dibangun awal Februari nanti. Kepastian itu disampaikan General Manager PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (Pikitring) Kalimantan, Setyo Heru usai pertemuan di kantor Walikota Tarakan, kemarin (22/1).
“Jika dalam pembangunan itu ada masalah, pasti ada kita selesaikan bersama-sama. Yang terpenting kita tetap jalan,” kata Setyo.
Ia pun meminta perusahaan konstruksi BUMN, PT Adhi Karya yang memenangi tender proyek PLTU Tarakan senilai Rp 277,75 miliar untuk melanjutkan kegiatan. Setyo juga memastikan, proyek PLTU di Tarakan tidak akan bergeser ke daerah lain.
“Ini sudah pasti dibangun di Tarakan, meskipun ditunda lagi tetap pembangunan di sini (Tarakan, Red.),” tegasnya.
Sayangnya, pihak Adhi Karya usai pertemuan enggan memberikan komentarnya. Kepastian pembangunan PLTU dimulai awal Februari langsung disambut baik Walikota Tarakan Udin Hianggio. Sebab, keberadaan PLTU merupakan solusi mengatasi krisis listrik di Tarakan dalam jangka panjang.
“Hari Senin (28/1) ini sudah mulai aksi, dan Adhi Karya diharapkan kesiapannya. Karena itu, dalam satu atau dua hari tim ini sudah melakukan rapat untuk membahas masalah itu dan langkah-langkah yang akan diambil,” kata Haji Udin, sapaan akrab walikota.
Ia bersyukur dalam pembangunan PLTU Tarakan, TNI dan Polri mendukungnya dari segi pengamanan. Bahkan Haji Udin mengarisbawahi, tidak akan mengabaikan hak-hak masyarakat, jika memang mereka punya hak, tapi harus bisa dibuktikan.
“Kita sudah sepakat dari DPRD dan pemerintah kota melaksanakan ganti rugi,” tegasnya.
Haji Udin menambahkan, awal Februari kalau bisa kontraktor sudah mulai berjalan dan pihak TNI-Polri siap mengamankan. Hal ini agar kontraktor juga tidak ada keraguan untuk bekerja dan memasukkan alat berat.
“Insya Allah bulan depan (Februari, Red.) masalah listrik sedikit bisa teratasi. Gas dari Pulau Bunyu, dan komunikasi dengan PT Medco E & P, serta ada tambahan PT PLN akan menaruh mesin baru yang akan tiba di Kampung Satu,” bebernya.
Walikota mengharapkan doa masyarakat agar pemadaman bergilir sudah bisa diakhiri dan pembangunan PLTU bisa dipercepat.
Di lain pihak, Direktur Keuangan PT PLN Tarakan Khusnul Mubien membenarkan adanya mesin baru dengan total kekuatan 3 Mega Watt (MW). Namun, untuk pasokan gas dari Bunyu diakui Khusnul belum aman. Tetapi PLN tetap punya rencana tahap demi tahap. Pada Juni mendatang, ada pasokan gas dari MKI (Manhattan Kalimantan Investment) masuk sebagai titik terang di Kampung Satu dan Binalatung.
“Sehingga untuk di Kampung Satu akan kita persiapkan dan perkuat. Dalam kontrak dengan MKI akan menyuplai gas sebanyak 5 million metric standard cubic feet per day (MMSCFD),” sebutnya. Tetapi pengadaan itu, kata Khusnul tidak langsung ada karena harus butuh proses.
Mengenai mesin baru sudah dilakukan lelang dan telah ada pemenangnya, kemungkinan pada akhir Februari akan masuk. Sedangkan mesin milik Perusda telah ada namun belum beroperasi karena tidak adanya gas. “Perusda Adikuartro mesin sudah siap tapi gas tidak ada, untuk hitung-hitungan PLN kalau mesin tersebut beroperasi maka akan cukup,” tuturnya.
Khusnul menjelaskan untuk pasokan gas dari Pulau Bunyu dalam 3-4 hari sudah mengalami kenaikan, akan tetapi diharapkan bisa mencapai 4,9 MMSCFD. Hal itu dikarenakan untuk meminimalisir pemadaman listrik bergilir. Untuk beban puncak saat ini, PT PLN masih mengendalikan karena apabila dilepas maka akan naik. “Pemotongan beban puncak kita kendalikan saat ini 33-34 MW, tapi tidak ada perubahan karena masih 22 MW,” tukasnya.(ipk)
Sumber Info : Radartarakan.co.id - Rabu, 23 Januari 2013
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :