TERBARU.......

Jumat, 18 Februari 2011

DEWAN SEBUT PEMOTONGAN BUKIT PENYEBAB BANJIR



Sistem Drainase Juga Perlu Dibenahi
Menanggapi banjir yang kerap terjadi di Tarakan hingga mencapai ketinggian 20 centimeter, anggota Komisi III DPRD Tarakan Gunawan Wibisono mengatakan bahwa hal itu tidak hanya karena drainase yang tidak bisa menampung debit air, tetapi juga dikarenakan pemotongan bukit yang terjadi di beberapa titik di kota Tarakan.
“Lokasi pemotongan bukit yang diajukan seharusnya melihat dulu apa saja hal yang menjadi pertimbangan. Karena prinsip utama dalam proses perijinan pemotongan bukit adalah SK Walikota dan Perda Kota Tarakan No.3 Tahun 2006 tentang Rencana Tataruang Wilayah Kota Tarakan,” ujarnya
Dikatakan Gunawan lagi, didalam Perda maupun SK Walikota yang sudah disebutkannya tersebut pun dijelaskan bahwa ada aturan kemiringan dan topografi yang harus dipatuhi setelah dinas terkait memberikan ijin pemotongan bukit.
“Kemiringan dan topografi juga hars diperhatikan. Jika gunung curam ijin itu tidak boleh diterbitkan. Dan sudah jelas di dalam aturan tersebut bahwa maksimal pemotongan hanya  40 % atau maksimal 40 derajat saja,” imbuhnya.
Ditambah lagi kondisi Tarakan yang lebih banyak mengandung pasir, jadi saat land clearing dimungkinkan terjadinya erosi. “Saya kira sudah banyak gunung yang ada di Tarakan ini tidak layak untuk diberikan ijin pemotongan. Ijin ini jangan hanya diberikan saja sedangkan masalah yang lebih besar lagi sudah menunggu. Mengingat Tarakan sebagian besar mengandung pasir, jadi khawatirnya jika ijin terus saja diberikan akan berdampak erosi yang berskala besar nantinya,” tegasnya.
Selain erosi, drainase yang ada di pinggir jalan kota pun diungkapkan Gunawan tidak layak lagi dan perlu segera dilebarkan dan diperbaiki. Apalagi, Gunawan menambahkan sungai yang ada di Tarakan sangat kecil dengan lebar hanya 5 hingga 10 meter.
“Sudah hanya 5 hingga 10 kilometer saja, untuk lebar seperti itu hanya sepanjang 5 kilometer saja, sehingga terjadi ketidakseimbangan debit air dan kapasitas dari drainase kita,” katanya lagi.
Pemotongan bukit yang mengakibatkan terbukanya kawasan hutan juga dikatakan Gunawan menjadi faktor yang menjadikan sendimentasi drainase menjadi tidak layak lagi.
“Terbukanya kawasan hutan akibat pemotongan bukit ini juga menjadi salah satu faktor yang menjadikan sedimentasi drainase tidak layak lagi. Apalagi drainase yang ada pun sudah tidak bisa menampung debit air yang semakin meningkat saat hujan beberapa jam saja,” ungkapnya.
Menurut Gunawan semua perangkat daerah yang melaksanakan Perda dan SK walikota tentang pemotongan bukit ini sudah seharusnya menjalankan implementasinya dengan benar. Jadi jika kemudian muncul asumsi untuk segera merevisi Perda dan SK Walikota karena dinilai merugikan lingkungan, Gunawan pun menilai ada beberapa hal yang perlu dikaji terlebih dahulu.
“Kita perlu melihat dulu, apakah Perda itu sudah kita jalankan sesuai aturannya belum, dan bila dikaji lebih dalam tidak ada masalah dalam Perda tersebut, seharusnya yang kita nilai terlebih dahulu apakah implementasinya sudah dijalankan dengan baik atau belum?” pungkasnya
Pasalnya, didalam Perda tersebut pun sudah diatur sanksi hukum dan ketentuan yang harus dipatuhi. Seperti surat pernyataan pengelolaan lingkungan yang mewajibkan dilakukanya reklamasi lingkungan apabila terbukti adanya kerusakan lingkungan.
“Bagaimana monitoring kita beserta pengawasannya terhadap implementasinya juga harus dilakukan dengan baik. Dan jika ada kelemahan baru atau Perda sudah tidak  update lagi baru kemudian kita bahas untuk dilakukan revisi,” ujar Gunawan lagi
Dan masalah yang ditemui saat ini, diterangkan Gunawan adalah memang implementasinya yang belum dilakukan secara maksimal dan seharusnya dibenahi terlebih dahulu.
“Banyak faktor yang menunjang bagaimana pelaksana Perda bisa menjalankan tugas dan kewajibannya dengan benar, pertama sumber dana kemudian SDM, perangkatnya dan monitor yang benar. Tetapi kalau belum dilakukan dengan efektif Saya yakin sangat berpengaruh dengan keadaaan lingkungan di Tarakan,” katanya lagi.(saf)

SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :
KORANKALTIM.CO.ID - JUM'AT, 18 FEBRUARI 2011

BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS