JEMBATAN TARAKAN - BULUNGAN CUKUP 4 TAHUN

Indrasuya: Dibangun Terowongan Bawah Laut Lebih Murah dan Cepat

#Tarakan - #Kaltim - 

Rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Tarakan dengan Bulungan telah digagas sejak lama. Meski merupakan proyek skala besar dan membutuhkan dana yang tidak sedikit, terwujudnya jembatan Bulungan-Tarakan yang menjadi impian sebagian warga di utara kaltim ini bukan hal yang mustahil.

Untuk diketahui, rencana pemerintah kedua derah ini (Tarakan-Bulungan) untuk membangun akses transportasi darat tersebut bukan lagi sebagai wacana. Bahkan Pemkot Tarakan telah memulai dengan rencana penyusunan DED (Detail Engneering Design) terhadap rencana proyek tersebut, meski masih sebatas untuk jembatan antara Pulau Tarakan ke Pulau Sadau.

Seorang pakar pembangunan yang juga memiliki peran penting dalam pembangunan Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) Jawa Timur, Prof Indrasurya B Mochtar MSc PhD mengungkapkan, apabila pemerintah serius dalam pembangunan jembatan tersebut (Tarakan-Bulungan) dan memiliki dana yang cukup, maka pekerjaannya diperkirakan bisa selesai dalam waktu ‘hanya’ 4 tahun.

Menurutnya, permasalahan serius pada proses pembangunan di Kota Tarakan adalah kondisi tanah yang merupakan tanah pasir. Struktur tanah seperti itu sangat mudah terbawah erosi, sehingga dibutuhkan perancangan khusus untuk menanganinya. “Kondisi tanah yang seperti itu saya rasa tidak menjadi masalah, ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasinya,” ujar dosen Institute Teknologi Surabaya itu saat ditemui usai memberikan kuliah umum di Universitas Borneo Tarakan, kemarin.

Indrasurya bahkan mengatakan, apabila kondisi laut di antara Tarakan dengan Bulungan tidak terlalu dalam, maka akses transportasi akan lebih efektif apabila dibuat dengan Box Tanel atau berupa terowongan bawah laut, dibandingkan dengan membangun jembatan. Menurutnya, konstruksi jalan dengan membuat jalan terowongan seperti itu akan mamakan biaya lebih murah dan penyelesaiannya relatif lebih cepat dibandingkan dengan jembatan.

“Kalau menggunakan Box Tanel seperti itu akan lebih murah biayanya. Tak hanya itu pembangunan terowongan akan lebih cepat, saya rasa dalam waktu 2-3 tahun sudah bisa selesai,” jelasnya kepada Radar Tarakan.

Sementara itu, dalam materinya pada kuliah umum yang dibawakannya, Indrasurya juga memaparkan mengenai, beberapa kesalahan pembangunan pada akses jalan di berbagai wilayah di Kota Tarakan. Menurutnya, kesalahan konstruksi dalam suatu pembangunan harus dihindari. Akan tetapi, semakin banyaknya proyek yang harus ditangani para pekerja konstruksi, bisa mengakibatkan terjadinya hal yang terduga. “Di Amerika saja masih ada kesalahan, apalagi di Indonesia,” imbuhnya.(*/yan/ngh)

Sumber Info (Kecuali Gambar Ilustrasi) : Radartarakan.co.id - Jumat, 25 November 2011

BERBAGI INFO :