Warga Bakal Dapat Ganti Rugi
Lurah Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Tarakan Barat Wijianto, SE mengatakan untuk mengantisipasi titik-titik banjir yang ada di wilayahnya, dirinya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Pemkot untuk melakukan pembebasan lahan warga yang masuk dalam rencana pelebaran sungai dan parit.
“Kita akui banjir ini sudah sangat mengganggu kegiatan masyarakat, apalagi di RT.38 yang berada di depan kantor Kelurahan Karang Anyar juga sangat mengganggu kegiatan Pemerintahan,” ujarnya
Wijianto juga menambahkan, dalam rapat koordinasi ini sudah diputuskan 8 RT yang menjadi langganan banjir di wilayahnya akan diganti rugi 8 rumah. “Delapan RT ini terdapat di RT.18, RT.19, RT 36, RT 37, RT 38, RT 39, RT.40, dan RT 64 yang berada di Markas Komando Brimob,” imbuhnya
Menurut Wijianto, banjir yang terjadi di wilayahnya ini selain diakibatkan karena drainase yang kurang besar juga disebabkan sungai dan parit yang berada di lingkungan masyarakat.
Ditambahkan, pembebasan lahan yang akan dilakukan pemerintah terhadap 7 rumah ini juga akan dipusatkan kepada pelebaran parit, agar akses air ke sungai kelurahan karang anyar menjadi lancar.
“Warga juga kita minta untuk membantu dengan melakukan kerja bakti dan memperbaiki sejumlah parit yang buntu di wilayahnya. Jadi jangan hanya menunggu Pemerintah saja yang bertindak,” tegasnya.
Pembebasan lahan yang merupakan skala luas karena juga menyangkut beberapa kelurahan, dan lahan yang dibebaskan hingga sekitar 5 meter dari bibir sungai. “Ini sudah merupakan program berskala luas, jadi kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum rencana pembebasan kita ini kita lakukan. Seperti di sekitar Masjid Darussalam yang sebelumnya pernah terjadi longsor akan kita jadikan yang utama dilakukan,” jelasnya.
Meskipun masyarakat bersedia rumahnya diganti rugi Pemkot untuk pelebaran sungai, tetapi jika terdapat rumah yang ternyata hampir habis lahannya digunakan untuk sungai. Dikatakan Wijianto akan dipindahkan ke tempat lain.
Dalam sosialisasi yang telah dilakukannya, Wijianto mengaku selain melakukan pendataan mengenai rumah warga yang masuk dalam pembebasan lahan, pemerintah juga melakukan sosialisasi mengenai akibat banjir seperti penyakit demam berdarah.(saf)
SUMBER INFO :
KORANKALTIM.CO.ID - RABU, 16 FEBRUARI 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :