Kamis, 03 Maret 2011

MUI DAN PAKEM BERAU KE TARAKAN




Terkait Ajaran Aliran Nata Agung
Setelah dilakukan dialog khusus dengan mengundang Ketua Nata Agung Bambang Subagio beserta unsur Muspida dan TNI di Ruang Imbaya Sekretariat Pemkot Tarakan kemarin (01/03), akhirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Berau menyurati MUI Tarakan untuk bersama-sama melakukan kajian terhadap aliran Nata Agung.
Hasil dari dialog tersebut, dijelaskan Sekretaris MUI Tarakan Saimin S.Ag. MM bahwa memang ditemukan adanya penyimpangan dari aliran tersebut.
“Kita memang menemukan adanya penyimpangan, tetapi MUI Berau telah menetapkan Nata Agung di Berau yang menurut pengikutnya berasal dari Tarakan ini adalah sesat. Tetapi kita (MUI Tarakan) masih akan melakukan kajian lagi untuk mendalami sejauh mana penyimpangan Ajaran Nata Agung,” ujarnya
Saimin juga bercerita bahwa dalam dialog yang digelar tertutup tersebut Subagyo (Ketua Aliran Nata Agung) mengatakan bahwa dirinya bisa berdialog dengan semua nabi bahkan nabi yang pertama sekalipun.
Selain itu, dari buku yang diberikan Subagyo berisi keterangan tentang koperasi dan ajaran Nata Agung dikatakan Saimin memang ada beberapa penjelasan tentang Islam yang diduga menyiratkan hal-hal berbeda dari ajaran Islam.
“Buku ini seperti menyiratkan beberapa hal berbeda dari ajaran Islam. Tetapi akan kita kaji lagi buku ini agar bisa dijadikan alat bukti kesalahan dari Ajaran Nata Agung ini,”jelasnya.
Kedatangan 5 orang MUI Berau, 1 orang Pemkab Berau, 1 orang dari Kementrian Agama Berau dan 1 orang dari Kejaksaan Negeri Berau yang tergabung dalam Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Berau ke Tarakan hari ini dijelaskan Saimin juga untuk melakukan koordinasi dengan MUI Tarakan tentang bukti-bukti kesesatan ajaran Nata Agung di Berau.
“Tim Pakem ini tiba di Tarakan sore ini (kemarin-Red) dan dijadwalkan akan dilakukan dialog dengan Muspida Tarakan, setelah itu akan menuju kawasan Sesanib yang disebut-sebut Kiblat kecil Nata Agung untuk melakukan dialog disana,” kata Saimin lagi.
Saimin juga menerangkan dalam kunjungannya ke Nata Agung ini untuk memastikan kebenaran dari pernyataan Subagyo bahwa Ajaran yang dibawanya dari Malang sejak 1986 ini tidak menyesatkan. Dan untuk membedakan apakah ada perbedaan dari Ajaran Nata Agung di Berau, mengingat pada akhir 2009 lalu dua pengikut Nata Agung Tarakan menemui MUI Tarakan dan menyatakan bahwa Nata Agung di Berau berbeda dengan di Tarakan.
Untuk bisa menentukan sesatnya ajaran Nata Agung ini pun Saimin mengaku MUI tidak mau gegabah. Tetapi apabila memang MUI dan Tim Pakem akhirnya menemukan adanya penyimpangan Ajaran Nata Agung dari Ajaran Islam ini, MUI akan menyurati Kejaksaan untuk menerbitkan surat penutupan Aliran Nata Agung.(saf)

SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :
KORANKALTIM.CO.ID - RABU, 02 MARET 2011


BERBAGI INFO :

JANGAN LUPA !!!! SISIPKAN KOMENTAR ANDA TENTANG ARTIKEL INFO DIATAS,
TERIMA KASIH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :