Lantaran dianggap menjadi penyebab sering terjadi kecelakaan karena mengganggu pandangan pengendara, pohon beringin (Ficus benjamina) di depan Kantor Urusan Agama Tarakan Tengah ditebang, kemarin (20/3). Penebangan pohon beringin ini mengundang perhatian masyarakat yang melintasi Jl. Jenderal Sudirman. Sebab kasak-kusuknya, pohon yang diperkirakan berusia lebih 100 tahun ini terbilang angker. Ada pula yang menyebutkan dihuni makhluk halus.
Informasi ini ternyata juga direspon Pemerintah Kota Tarakan yang berinisiatif menebang pohon tersebut lantaran di lokasi ini berdasarkan informasi dari Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tarakan seperti disampaikan Wakil Wali Kota Tarakan Suhardjo di sela paparan tim Self Assessment Adipura di Ruang Imbaya belum lama ini, telah terjadi lima kecelakaan maut.
Sang penebang, Jubair Efendi mengatakan, sebelum proses menebang, terlebih dahulu dirinya menjalani ritual kecil tanpa sesajen untuk memastikan agar proses menebang berjalan lancar.
“Semalam (Minggu dini hari, Red.) sekitar jam 2 saya datang bawa kampak, lalu saya tancapkan kampak dan paku 5 inchi yang saya masukkan ke dalam kayu,” ungkap Jubair Efendi kepada Radar Tarakan, kemarin.
Kampak ini, sebut Jubair, ditancapkan dengan posisi gagang harus di atas. Setelah memastikan kampak tidak jatuh dari tempatnya sekitar pukul 07.00 Wita, Jubair yakin pohon tersebut bisa ditebang.
“Kalau kampak ini jatuh, berarti tidak diizinkan sama “penunggu”-nya, dan hasilnya sampai pagi tidak jatuh-jatuh, berarti diizinkan,” kata pria yang juga staf KUA Tarakan Tengah sebagai penghulu ini.
Jubair beralasan, ritual kecil yang dia jalani agar jin yang diyakini masih mendiami pohon itu pindah ke tempat lain. “Saya tak pakai sesajen, nanti dibilang syirik. Saya hanya menyebut nama Allah, lalu saya minta pentunjuk untuk menebang pohon ini dan kami tebang pagi ini,” katanya dan mengaku sempat menerima tawaran menggunakan sesajen dengan mengorbankan 2 ekor ayam berwarna hitam dan putih.
“Saya tolak, yang penting saya sudah yakin menyebutkan nama Allah dan saya memohon pada-Nya. Beres,” ucap Jubair.
Ingatnya, 2 tahun lalu pohon ini sempat akan ditebang. Entah apa alasannya, proses menebang itu dihentikan. “Katanya dulu jinnya ada sekitar 57 macam. Tapi yang saya lihat sekarang, jin laki-laki sekitar 5 dan yang perempuan 1 yang rupanya masih bagus,” ungkap Jubair.
Lantaran berada di pinggir jalan yang jalurnya ramai oleh pengendara, alhasil lalu lintas pun sempat diperlambat. “Tadi ada petugas dari lalu lintas yang membantu,” katanya.
Untuk diketahui, intruksi menebang pohon ini sempat disampaikan oleh Wakil Walikota Suhardjo Trianto dalam paparannya didepan beberapa pimpinan SKPD terkait belum lama ini. Hal tersebut disampaikan, berdasar laporan bahwa pohon ini memang sangat mengganggu pengguna jalan. Bahkan beberapa bulan ini kecelakaan banyak terjadi tidak jauh dari lokasi pohon yang banyak dililit akar besar tersebut.
“Kami juga merasa, pohon ini mengganggu pandangan saat mobil keluar, makanya kita berinisiatif menebangnya,” ujar Jubair. Proses menebang pohon beringin ini terbilang cukup lama, lantaran sejak dimulai pukul 08.00 Wita, hingga sore pukul 17.00 Wita proses menebang menggunakan jasa 3 orang warga ini belum juga selesai.
“Bekas menebang ini nanti diangkut dinas terkait (DKPP) biar tidak mengganggu pemandangan dan kita berharap hari ini juga selesai,” pungkasnya. (nat)
SUMBER INFO :
RADARTARAKAN.CO.ID - SENIN, 21 MARET 2011
BERBAGI INFO :
JANGAN LUPA !!!! SISIPKAN KOMENTAR ANDA TENTANG ARTIKEL INFO DIATAS,
TERIMA KASIH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :