Belum Dioperasikannya Jaringan Gas Rumah Tangga
Rencana Pemerintah Kota Tarakan untuk mengalirkan gas rumah tangga ke rumah-rumah warga yang berada di dua kelurahan yaitu Sebengkok dan Karang Balik tampaknya tidak dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Sebab berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Tarakan, uang jaminan yang harus diserahkan Pemerintah Kota Tarakan kepada pihak penjual gas sampai saat ini belum dapat dipenuhi. Santer kabar yang beredar uang jaminan yang harus disiapkan pemerintah kota untuk city gas tersebut sekitar Rp 500 juta.
Wakil Walikota Tarakan Suhardjo Trianto yang dikonfirmasi Radar Tarakan terkait hal ini membenarkannya. ”Perusda memang sudah menyampaikan namun baru laporan lisan, belum secara resmi,” kata Suhardjo.
Menurut wawali, persoalan tersebut nantinya akan berakibat terhadap molornya realisasi city gas di dua kelurahan ini. ”Nanti kami akan segera mengecek agar persoalan tersebut bisa segera teratasi. Kita merasa sudah jenuh, saya menyadari hal ini. Tetapi apapun alasannya kita akan berupaya dan berusaha semaksimal mungkin,” jelasnya.
Pihaknya berharap seluruh masyarakat yang sudah menyiapkan segala sesuatu termasuk kompor gas untuk gas city ini dapat bersabar lagi sambil menunggu pemerintah kota untuk menyelesaikan persoalan yang menyebabkan keterlambatan.
Meski tidak membeberkan secara detail persoalan belum dialirinya gas kota tersebut, Suhardjo membenarkan jika salah satunya yang paling penting adalah terkait dengan anggaran. ”Salah satunya itu, karena ternyata di dalamnya ada semacam MoU yang harus disepakati dan itu sesuai proses aturan dan ketentuan dan harus dikedepankan,” beber Suhardjo.
Diakuinya, memang sebelumnya ada MoU antara Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi dengan Perusda yang kurang dipahami oleh pemerintah kota sehingga tidak terencana dengan baik. Meski begitu, apapun alasannya kegiatan tersebut menurutnya tetap harus berjalan namun dengan catatan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada.
”Selama itu bisa diselesaikan, secepat mungkin kami merealisasikannya. Tapi jika ternyata sesuai aturan kegiatan tersebut tidak bisa dilanjutkan maka apa boleh buat, semuanya kepengin aman dan tidak ada persoalan di kemudian hari,” kata wawali lagi.
Dengan begitu, selama proses administrasi belum diselesaikan oleh pemerintah kota, maka gas kota tersebut belum bisa dialiri. ”Karena itu dijadikan landasan kerjasama antara pemerintah kota dan mitra kerjanya, tentunya dengan administasi yang baik,” pungkasnya.
PERUSDA USUL RP 2.883 PER METER KUBIK
Pemerintah pusat dalam hal ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi belum juga memberikan keputusan terhadap jumlah biaya yang harus dikeluarkan masyarakat dalam penggunaan gas untuk kebutuhan rumah tangga tersebut.
Direktur Utama Perusda Tarakan, Tigor Nainggolan mengatakan, soal harga ini pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi di Jakarta sejak beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut Perusda juga telah memberikan penawaran pengajuan harga yakni Rp 2.883 per meter kubik (bukan Rp 28.083 seperti diberitakan kemarin). Begitu juga dengan besaran biaya abodemen (beban pelanggan), yang juga belum diketahui. Perusda memperkirakan jumlah per bulan pada biaya abodemen tersebut untuk kisaran pemakaian 1 hingga 10 meter hanya berkisar Rp 28.830. “Kita berharap kalaupun ada perubahan dari usulan ini yang ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, harganya tidak terlalu tinggi dan tidak pula rendah,” kata Tigor.
Diperkirakan pula dari seluruh pelanggan yang jumlahnya sebanyak 3.366 pelanggan, rata-rata penggunaan sebesar 17 meter kubik dalam sebulan. “Yang dibayar masyarakat rata-rata kita perkirakan berkisar di antara Rp 50 sampai Rp 60 ribu per bulan. Secara detail ada yang hanya menggunakan 2 atau 3 meter kubik saja se bulan,” tuturnya.
Besaran uang yang dikeluarkan masyarakat tersebut, kata mantan anggota DPRD Tarakan ini sangat jauh lebih murah jika dibandingkan dengan penggunaan gas elpiji 12 kilogram. “Dibanding gas elpiji, satu tabung saja sudah mencapai Rp 230 ribu, belum lagi dengan biaya transportasi ketika mau mengisi kembali gas ini. Sekarang dengan adanya layanan natural gas, Anda langsung di-service tanpa harus mengeluarkan biaya besar dan mengisi tabung lagi,” tandasnya.
Dari jumlah pemasangan jaringan gas nasional ke 3.366 rumah, diperkirakan jumlah pelanggan yang telah siap dialiri gas, dalam arti sudah memiliki kompor yang telah dimodifikasi dan juga sudah terkoneksi dengan jaringan gas, sudah mendekati angka 1.000 pelanggan. Sementara pelanggan lainnya ada yang belum siap dimodifikasi ke jaringan gas lantaran masih memanfaatkan tabung gas sendiri, dan ada pula yang masih belum memiliki kompor gas sendiri.
Dikatakan Tigor, bagi masyarakat yang belum memiliki kompor gas, perlu diketahui Perusda tidak menyediakan kompor tersebut. Masyarakat dapat membeli kompor gas pada toko-toko bebas yang menyediakannya. Dalam memilih kompor gas itu, jelas Tigor, masyarakat tidak perlu terpaku dengan merek tertentu, karena semua merek kompor gas tersebut juga akan dimodifikasi kembali untuk penyesuaian jalur gas ini. Soal modifikasi kompor ini, pihak Perusda sudah menyiapkan tenaga-tenaga ahlinya. Sebanyak 11 tenaga ahli disiapkan untuk melayani masyarakat di dua kelurahan tersebut, tanpa dipungut biaya sepeser pun saat mengerjakan modifikasi kompor milik masyarakat. “Kalau ingin kompornya dimodifikasi agar terkoneksi ke jaringan gas, bisa menghubungi Perusda, nomor telepon kami sudah ada pada ketua-ketua RT. Tidak ada biaya. Kapan saja dihubungi kami siap melayani,” jelasnya.
Selain itu, tiap pagi hari pihak Perusda juga rutin menghubungi ketua-ketua RT bilamana ada warga yang ingin kompornya dimodifikasi serta dikoneksikan ke jaringan gas yang telah ada. Diungkapkan Tigor, dalam sekali modifikasi ini, rata-rata pengerjaan hanya membutuhkan waktu 11-12 menit. Dalam sehari tiap tenaga ahli mampu menyelesaikan 20 kompor, sehingga total per hari mampu terkoneksi sebanyak 200 kompor.
“Jika lancar, dalam dua pekan kedepan semua pelanggan akan terkoneksi. Kita harap distribusi gas juga sudah berjalan baik,” harap Tigor Nainggolan. (ddq/ash)
Sumber Info (Kecuali Gambar) :
Radartarakan.co.id - Jumat, 3 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :