Sebelum mendarat di Bandara Juwata, Rabu (18/5/2011), empat pesawat Sukhoi yang dipimpin Letkol Penerbang Tomy Haryono, Komandan Skuadron Udara Wing 5 Lanud Sultan melakukan beberapa formasi di udara. Mulai formasi leader dengan wingman kanan kiri, diamond dan esselon.
Formasi di udara ini menambah ketakjuban masyarakat yang melihat atraksi empat pesawat Sukhoi tersebut. Bahkan sebelum mendarat. empat pesawat ini melakukan formasi esselon yang belok ke kanan, sampai akhirnya satu persatu pesawat landing, dan jarak waktu selisih pesawat satu dengan yang lainnya hanya 15 detik.
Menurut Tomy, kedatangan timnya, ke Lanud Tarakan untuk melaksanakan operasi pengamanan ambalat yang berdekatan dengan pulau-pulau terluar di daerah perbatasan.
"Jadi kami ini melaksanakan operasi rutin yang diperintahkan pimpinan kepada kami. Ini sudah kedua kalinya kami melakukan partoli pengamanan ambalat ini. Tahun lalu kami pernah juga melakukan operasi ini, namun tidak landing di Lanud Tarakan, kebetulan waktu itu Lanud belum ada. Baru sekarang ini lah kami landing," ujarnya.
Tomy mengaku, sebelum mendarat di Tarakan, bersama timnya telah berpatroli melintasi perbatasan Ambalat. "Kami tadi pantau di wilayah perbatasan, ternyata tidak ada masalah," ucapnya.
Pesawat tempur super Sukhoi ada dua jenis. Pesawat Su-27 ini jenis pesawat yang memiliki tempat duduk tunggal, dan Su-30 memiliki dua tempat duduk. Pesawat ini bisa mengangkut 6.000 kilogram bahan bakar dan mampu mengadakan patroli sejauh 1.500 kilometer. (*)
Sumber Info (Kecuali gambar) :
Tribun Kaltim - Rabu, 18 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :