Berdampingan dengan Rusunawa Boom Panjang
Rusunawa Boom Panjang dipastikan belum dapat ditempati segera. Sebab pihak Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan rusunawa yang dibangun dengan dana APBN tahun 2008 sebesar Rp 11 miliar belum layak huni.
“Secara fisik masih banyak yang perlu dilengkapi atau masih ada bagian-bagian yang kurang dalam bangunan Rusunawa sekarang ini,” beber Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tarakan, Ir Jamaluddin kepada Radar Tarakan kemarin (13/5).
Mantan kepala bidang Cipta Karya itu juga menyampaikan, pihak Kementerian PU segera membangun satu gedung rusunawa di lokasi yang sama. Terkait rencana pembangunan tersebut, kementerian yang dipimpin Djoko Kirmanto sedang melakukan pelalangan.
“Informasinya posisi rusunawa kedua akan berdampingan di rusunawa yang pertama yang telah dibangun,” kata Jamaluddin.
Dikutip dari laman Kementerian Pekerjaan Umum, 30 Mei merupakan batas akhir pendaftaran lelang proyek dengan paket pekerjaan manajemen konstruksi pembangunan rusunawa lokasi Tarakan dalam kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis II. Kegiatan yang sama juga direncanakan Kementerian Pekerjaan Umum di Kota Bau-Bau, Batam, Pekanbaru dan Palembang.
“Nanti kalau sudah dilakukan pembangunan satu rusunawa lagi dan sudah lengkap atau sudah layak untuk dihuni, barulah bisa diserahkan ke pemerintah kota Tarakan,” imbuh Jamaluddin.
Dia memperkirakan, pembangunan rusunawa tahap dua akan rampung tahun 2012. Lantas kenapa masih dilakukan penambahan pembangunan rusunawa lagi di Kota Tarakan lantaran Rusunawa sekarang ini sudah selesai dan kenapa tidak ditempati dulu baru dibangun lagi?
Jamaluddin menjawab, hal tersebut merupakan program pemerintah pusat. Sehingga pihaknya tak dapat menjelaskan secara rinci alasan Kementerian Pekerjaan Umum menambah satu Rusunawa lagi.
“Selama proses pembangunan rusunawa baru, sepanjang itu juga dilakukan perawatan dan melengkapi segala prasarana dan sarana untuk bangunan yang sudah jadi ini. Mengenai besaran anggarannya yang juga dari dana APBN untuk tahap kedua ini kami belum sempatcopy berapa nilainya,” kata pria yang sempat dimutasi sebagai kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Tarakan.
Untuk diketahui, untuk hunian Rusunawa digunakan di lantai 2-5. Sedangkan lantai dasar akan pergunakan untuk fasilitas umum seperti parkir kendaraan, poli klinik, kantin, dan pos keamanan. Rusunawa dilengkapi fasilitas pendukung lainnya yang dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi penghuni dalam mencari kebutuhannya.
Rusunawa Boom Panjang dilengkapi 96 kamar, yang masing-masing lantai terdiri dari 22 hingga 23 kamar. Adapun ukuran kamar semua sama 21 meter persegi. Selain itu, dari 5 lantai yang disediakan di Rusunawa Boom Panjang yang memiliki luas 54 meter x 18,8 meter x 5 lantai itu di lantai satu/dasar disediakan ruang komersil, ruang serbaguna, musala, kamar mandi/WC, parkir, gudang, ruang klinik, ruang panel, ruang genset, ruang pompa, ruang GWT 1 (Grand Water Tank), dan GWT 2. Sementara di lantai 2, lantai 3, lantai 4, dan lantai 5 yang merupakan kamar penghuni rusunawa tersedia ruang tamu, ruang tidur, dapur, kamar mandi/WC dan tempat jemur pakaian.(sur)
Sumber Info (Kecuali Gambar) :
Radartarakan.co.id - Sabtu, 14 Mei 2011
asslkm salam buat semua stansi kota tarakan kalau ingin maju kota tarakan pembangunan rusunawa baru,perlu dipikirkan kegunaan nya apa, jangan sampai mengatasnamakan masyarakat tidak mampu begitu jadi ternyata orang2 pemerentahan aja yang menkondisikan penggunaan nya untuk disampaikan kemasyarakat, saran saya harus lewat media untuk siapa dan tujuan nya apa baru di tampung data2 nya klu perlu RT.dan Kelurahan juga dilibatkan untuk pengunaan bangunan rusunawa yang baru,dan kontraktor nya juga harus jelas yang betul2 membagun untuk masyarakat kota Tarakan contoh nya bangunan rusunawa yg lalu asal2 aja kondisinya tdk layak di huni uang negara bukan sedikit di gunakan membangun rusunawa yg lalu,dipandangan saya berani katakan banyak org di untungkan yg berkait proyek rusunawa yg lalu tp masnyarakat tidak dapat kemudahan apa yg di rencanakan pembangunan rusunawa kenyataan, cek dan ingin mengatahui tanya masyarakat sekitarnya
BalasHapus