Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan (Disnaktan) Tarakan berencana mengembangkan potensi ayam Nunukan (Gallus sp) yang merupakan sumber plasma nutfah lokal Kaltim, khususnya di wilayah utara, lantaran keberadaannya saat ini sudah sangat terbatas.
Menurut Kepala Disnaktan, Elang Buana, hampir setiap pekan ayam ini dikirim ke luar Tarakan oleh peternak yang ada di antaranya ke Jakarta, Samarinda, serta di utara Kaltim maupun di wilayah lainnya di Indonesia.
“Sehingga keberadaannya sangat sedikit. Apalagi peternaknya hanya berkisar 100 peternak dari sekian ribu peternak ayam,” kata Elang Buana.
Pengiriman keluar Tarakan ini selain biasanya untuk dikonsumsi juga untuk diteliti dalam upaya pengembangan ayam peterlur dan boiler. Kelebihan ayam jenis kampung ini merupakan ayam triguna. Dagingnya cepat membesar serta telur yang dihasilkan jauh lebih banyak dari ayama jenis lainnya. Jika ayam jenis lain per tahun hanya mampu bertelur 60 biji, ayam nunukan ini mampu mencapai 120 telur. Pengembangan ayam tersebut saat ini terfokus di wilayah Kampung Bugis, Karang Anyar.
Dikatakan Elang, karakteristik ayam ini sangat berbeda dengan yang lain, yakni perkembangan bulu ekor sangat lambat sehingga terkadang terlihat tidak memiliki bulu ekor, selain itu bulu di tubuh ayam ini baru tumbuh setelah tiga bulan lahir. “Harga per kilonya mencapai Rp 100 ribu,” terang Elang Buana.
Dari potensi menjanjikan tersebut, lanjut Elang, pihaknya akan berupaya meningkatkan pengembangan populasi ayam tersebut di kota ini. Apalagi pihak Direktorat Jenderal Peternakan di Jakarta seringkali mempertanyakan Disnaktan Tarakan tentang pengembangan ayam ini, sehingga menjadi suatu beban moral. Dijelaskan Elang, sebagai upaya awal, pengembangan ini akan diintensifkan terlebih dahulu di lingkungan dinas sebelum disebar ke para peternak yang menginginkannya.
Sementara itu, tingkat kematian hewan ternak sapi di Tarakan yang disebabkan sakit ataupun alasan mekanik, seperti salah makan, saat ini berkisar 2 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan di level provinsi yang masih menyentuh 1,7 persen. Menurut Elang, dari tingginya tingkat kematian sapi tersebut pemerintah kota melalui pihaknya akan berupaya menekan tingkat kematiannya dan berupaya meningkatkan kelahiran sapi. “Kita berharap bisa turun menjadi hanya 1,5 persen per tahun. Sedangkan tingkat kelahiran sapi saat ini masih rendah, baru sekitar 17 persen. Kita berharap kedepan bisa meningkat di antara 19-20 persen per tahun,” harapnya.
Untuk meningkatkan kelahiran sapi tersebut, pemerintah akan melakukan tindakan kawin suntik yang diambil dari pejantan-pejantan unggul dan sehat. Sementara sapi yang berkualitas rendah akan diganti dengan yang berkualitas unggul. “Program ini akan dilakukan mulai tahun depan, pejantan yang kurang bagus akan di-cut, dengan demikian akan terisa sapi-sapi yang memiliki mutu genetik yang unggul dan sehat,” jelasnya. (ash)
Sumber Info (kecuali gambar) :
Radartarakan.co.id - Jumat, 6 Mei 2011
Kembangkan teerus kak .. Sangat bagus sekali ... Agar tidak punah :)
BalasHapusSalam Angel dari kota manado :) S128 |
Saksikan pertandingan seru antara :
BalasHapusFulham vs Sheffield Wednesday
Kamis, 24 September 2020 Pukul 01:00 WIB
jangan lupa betting jagoannya ya bossku
semoga menang jp ya bossku
Promo BOLASINGA :
- Bonus Deposit Harian 10%
- Bonus Cashback Slots dan Sportbooks Up To 15%
- Bonus Rollingan Casino 0.8%
- Bonus Rollingan Poker 0.2%
- Bonus Referral All Games 2.5%
- Bonus Referral Rollingan Sportbooks 0.1%
Ayuk daftar dan bermain bersama kami di www . bolasinga . net
Info lebih lanjut hubungi :
Whatsapp : +855 16 326 804
Instagram : bolasingaofficial
Twitter : Singa Bola
http://www.fcarema.com/
#prediksibola #taruhanbola #agenbola #bandarbola #bola #bolaonline #pokeronline