Pejabat Disdik Kunjungi SD 019, Rehab Sebelum UAS
#Tarakan - Setelah mendapat sorotan, akhirnya SD 019 yang memiliki bangunan kelas mirip kandang mendapat perhatian serius. Bahkan diam-diam pagi kemarin (9/3), pejabat Dinas Pendidikan Tarakan yang langsung dipimpin kepala dinasnya Tajuddin Tuwo mendatangi sekolah yang berada di ujung Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Anyar Pantai.
Mengenai kehadiran pejabat Dinas Pendidikan Tarakan, termasuk Kepala Bidang Pendidikan Jamhari, dan seorang pengawas sekolah Yohanes Hendrik disampaikan Kepala SD 019 Dharmawati SPd.
Menurut Dharmawati, tujuan kehadiran pejabat Disdik tersebut meminta keterangan pihak sekolah untuk menunjukkan bagian bangunan mana yang harus segera diperbaiki sebelum UAS (Ujian Akhir Sekolah) 2 April nanti.
Hal itu dilakukan mengingat ada beberapa bagian dari bangunan SD 019 yang sangat perlu diperbaiki seperti gelagar dan lantai sekolah yang sudah miring, beberapa titik atap yang bocor, termasuk pembenahan bangunan kelas darurat yang mirip kandang. Dinding bangunan yang terletak di dekat badan jalan itu akan benahi agar tidak terkena imbas hujan. Hanya pembenahan dilakukan untuk sekolah ini sebelum dibangun lebih bagus dari bangunan sekarang.
“Setelah pak Tajuddin (kepala Dinas Pendidikan Tarakan, Red.) pulang, ada bagian perencanaan yang datang. Kami ditanya, bagian-bagian mana saja yang urgen untuk diperbaiki, dan kami sudah sampaikan,” beber Dharmawati saat dikonfirmasi Radar TarakanSelasa (6/3) sore.
Tidak hanya itu, kabarnya kemarin juga SD 019 akan dikunjungi konsultan. Namun hingga sore, konsultan tersebut tak kunjung datang. “Kalau tidak ada hari ini, mungkin besok,” ujar Dharmawati yang sehari-hari mengenakan jilbab.
Sesuai dengan perencanaan, pembangunan SD 019 akan dilakukan tahun depan. Mengenai lokasinya yang diyakini tidak bermasalah, bangunan SD 019 akan dibangun tepat di depan sekolah tersebut, berbentuk ‘L’, dan gedungnya menghadap ke timur. Hal ini dilakukan karena tanah tempat berdirinya bangunan kayu lapuk sehingga tidak memungkinkan dibangun gedung dua atau tiga lantai. Tanah tersebut setelah diteliti struktur tanahnya, sedalam 40 meter tidak ditemukan tanah keras, sehingga tidak bisa membangun pondasi sekolah di atas tanah tersebut.
BANTAH POLITISASI PROYEK SEKOLAH
Tak ingin tersudut, kalangan anggota DPRD Tarakan kembali ramai-ramai membantah ada permainan dalam pengusulan pembangunan sekolah. Bahkan, usulan pembangunan sekolah tersebut diyakini tidak ada unsur politisasi maupun “kesepakatan khusus” antara DPRD dan Dinas Pendidikan Tarakan
“Kalau soal itu (kesepakatan bernuansa politik, Red.), saya tidak pernah dengar. Mungkin itu spekulasi masyarakat, dan kami luruskan tidak seperti itu,” tegas Sekretaris Komisi III DPRD Tarakan Anas Nurdin.
“Justru kita pasti dukung langkah Dinas Pendidikan sepanjang datanya lengkap,” kata Anas lagi.
Menurut politisi dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tarakan Timur itu, yang terjadi selama ini, pembangunan sekolah yang direncanakan oleh Dinas Pendidikan, dan DPRD Tarakan hanya menyetujui anggaran dan mengawasi pembangunannya. “Jadi, datanya itu ada di Dinas Pendidikan. Kami tidak mungkin menolak jika itu benar-benar prioritas,” tandas Anas.
Anggota Komisi III lainnya, Makmur berpendapat sama. Kalau selama ini data dari Dinas Pendidikan Tarakan yang diajukan untuk disetujui, tidak mereka tolak. Hanya saja, jika tidak lengkap, Dinas Pendidikan diminta untuk memperbaiki usulan tersebut.
“Kalau ada permasalahan sosial, nah soal sosialnya itu diselesaikan dulu. Intinya, yang tahu data SD, SMP hingga SMA yang mau dibangun, ya Dinas Pendidikan. Kami hanya sebatas mengawasi pembangunan itu jika disetujui,” kata Makmur.
Sebelumnya, anggota Komisi II, Sabar Santuso dan Syamsuddin Arfah juga membantah ada politisasi pada pembangunan sekolah di Tarakan. (nat/ris)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Rabu, 7 Maret 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :