Meski wilayah pertambakan berada di wilayah Bulungan, namun dari data yang dimiliki Kepolisian Resor Bulungan, rata-rata pengusaha tambak yang ada di wilayah Bulungan adalah pengusaha yang berdomisili di Tarakan.
“Lahan tambak rata-rata dikelola oleh pengusaha Tarakan,” kata Kapolres Bulungan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hari Nugroho SIK.
Dijelaskan kapolres, luas wilayah Bulungan yang mencapai sekitar 18 ribu kilo meter persegi lebih itu memiliki luas tambak sekitar 131.547 hektare dengan hasil produksi tambak mencapai sekitar 12.280 ton per tahunnya.
Lebih jauh Hari menyampaikan, untuk lokasi pertambakan itu biasanya berada di pulau-pulau kecil yang berada cukup jauh dari pusat pemerintahan Bulungan yang ada di Tanjung Selor. Bahkan letak area pertambakan itu malah lebih dekat dengan Tarakan. Dari catatan Polres Bulungan setidaknya ada 210 pulau dan 21 muara.
“Pulau-pulau kecil berdekatan dengan Tarakan dan berhadapan langsung dengan laut lepas,” terang Hari. “Jarak Polres Bulungan dengan lokasi pertambakan cukup jauh, lebih dekat dengan Tarakan,” sambungnya.
Selain itu juga dijelaskan Hari Nugroho, dari data yang dimilikinya untuk kebutuhan logistik operasional tambak juga berasal dari Tarakan. Sedangkan untuk hasil tambak juga diarahkan ke Kota Tarakan. “90 persen kebutuhan logistik operasional tambak dari Tarakan, dan hasil penennya dijual ke Tarakan,” terang Kapolres.
Dari data itulah, maka tidak heran pelaku dan korban perampokan di area pertambakan adalah warga Tarakan. “Pelaku atau saksi perampokan mayoritas tinggal di Tarakan,” imbuh kapolres menjelaskan.(din/kpnn/obi)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Kaltimpost.co.id - Minggu, 11 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :