Dua Hakim di Pengadilan Negeri (PN) Tarakan akhirnya dimutasikan. Agung Gede Parnata, SH dipindahkan ke Kamping Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur dengan jabatan yang sama dan kelas Pengadilan yang sama Kelas I B. Sedangkan Singgih, SH di mutasikan ke Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat dan sama dengan Agung Gede Parnata, Singgih pun di tempatkan dengan posisi yang sama dan kelas pengadilan yang sama.
Kedua Hakim sama-sama ditugaskan ke PN Tarakan sejak Tahun 2007 lalu. Dan menjabat sebagai Hakim selama 3,8 Tahun di PN Tarakan.
Menurut keduanya, tidak ada hal buruk yang dirasakan saat masih menjabat di PN Tarakan. Bahkan ada Undang-Undang (UU) baru yang baru pertama kali diterapkan di Tarakan.
“Seperti UU tentang Perikanan, sebelumnya saya tidak pernah menangani kasus tentang penerapan di UU Perikanan ini. Jadi karena Tarakan ini pulau dan kebanyakan mata pencaharian masyarakatnya adalah di laut, UU Perikanan ini jadi hal yang biasa disini,” ujar Agung.
Lain halnya dengan Singgih, baginya baru di Tarakan-lah menemukan adanya usaha yang selama ini ingin dijalankannya. “Jadi bertemu teman-teman yang memiliki pikiran sama tentang usaha yang sangat ingin saya miliki, ya baru di Tarakan ini. Jadi seperti di kampung halaman sendiri, karena ada dukungan yang dibutuhkan disini,” lanjut Singgih.
Khusus penanganan kasus yang paling menonjol dan belum pernah sebanyak di Tarakan, kasus korupsi-lah yang dikatakan keduanya menjadi kasus terbanyak di Tarakan.
“Di kota sebelumnya juga ada menangani kasus korupsi, tetapi tidak sebanyak di Tarakan. Jadi pengalaman ini luar biasa, meskipun saya sendiri tidak mau korupsi jadi sering terjadi,” kata Agung.
Tarakan bagi keduanya kota yang kecil tetapi memiliki potensi luar biasa dan seperti potret Indonesia. Pasalnya hampir semua suku yang ada di Indonesia ditemukan akrab dan saling hidup berdampingan di Tarakan.
“Semua akrab dan saling bantu ya, saya baru menemukan adanya keragaman di Tarakan ini. dan Tarakan pun bagi saya sebenarnya memiliki kemajuan yang sangat luar biasa dan tidak kalah potensi dengan kota yang lain,” sambung Singgih lagi.
Agung beristrikan Dewi Maharani dan memiliki anak laki-laki bernama Gungde dan satu perempuan Gung Tata. Sedangkan Singgih memiliki 3 anak masing-masing Gayatri, Marcello Haries dan M.Fauzan. (saf)
SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :
KORANKALTIM.CO.ID - JUM'AT, 25 MARET 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :