BPPKB akan Lakukan Pendekatan
#Tarakan -
Tingkat kenakalan remaja di Tarakan makin memprihatinkan. Bahkan, bukan kabar baru lagi jika menyebut praktik merokok dan ngelem di tempat umum dilakukan oleh sejumlah remaja berstatus pelajar. Mirisnya, praktik merokok dan ngelem dengan mudah dilakukan oleh anak-anak SD di Tarakan.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Tarakan, Maryam mengaku prihatin dengan makin maraknya tingkat kenakalan remaja yang dipengaruhi rokok, lem dan alkohol. Kenakalan remaja tersebut, kata Maryam, seharusnya tidak terjadi dan harus segera ditindak. “Tidak ditindak secara kekerasan, tapi dengan cara pendekatan. Karena pendekatan akan lebih memecahkan masalah daripada menindaktegas mereka dengan cara lain,” ujar Maryam yang ditemui Radar Tarakan dikantornya, Jalan Jenderal Sudirman Jumat (17/2) pagi.
Yang lebih memprihatinkan lagi, kata wanita berjilbab ini, praktek merokok dan ngelem yang dilakukan di beberapa tempat tersebut sempat tersiar di media. Menyikapinya, pihak BPPKB Kota Tarakan akan segera mengunjungi kediaman remaja-remaja tersebut untuk melakukan pendampingan. Caranya, melakukan pendekatan dan diawali dengan keterbukaan orang tua. “Kita akan melakukan pendekatan dengan orang tua terlebih dahulu. Kalau memang diperlukan, kita juga akan melakukan pendampingan medis dan pendampingan psikologi, karena secara psikologi, anak-anak itu ingin pendampingan, tidak dengan kekerasan dan tekanan,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Radar Tarakan, praktek merokok umumnya dilakukan di banyak tempat. Sementara ngelem dilakukan di beberapa tempat saja yang jauh dari keramaian. Biasanya lokasi favorit ngelem diantaranya KKMB di Jalan Gajah Mada, Kawasan Agrowisata Karungan, Wana Wisata Persemaian, Embung Binalatung, Embung Persemaian, bahkan kuburan. Dan beberapa tempat yang paling banyak dijadikan tempat praktik isap lem dengan sebutan khusus, yakni 'gudang es' dan 'tambak'. Khusus tambak, kita bisa melihat langsung ratusan plastik berisi lem kering berserakan di pematang. Radar Tarakan yang sempat berbincang-bincang dengan beberapa pemakai, diketahui, lem sangat mudah didapatkan. Semua toko menjual.
“Gampang dapat om. Kalau om punya Rp 10 ribu, bisa dapat lem Rajawali kecil, harganya Rp 8 ribu, plastiknya 5 (lembar) Rp 1000 dan lebihnya kita beli es om,” ucap R, bocah tanggung yang mengaku masih SD itu lantas tertawa.
Soal gampangnya anak-anak mendapatkan lem dan 5 lembar plastik di toko yang sama, menurut Maryam tak bisa juga dijadikan alasan atau penyebab. “Kita juga tidak bisa menyalahkan pemiliknya (toko) karena mereka hanya menjual. Yang perlu sekarang adalah pendekatan. Dan pendekatan itu harus dilakukan melalui orang tua,” ucap Maryam.
Maryam punya alasan jika ditanyai mengapa harus orang tua yang didekati. Pasalnya, jika anak-anak ketahuan ngelem, biasanya orang tua akan agresif dan sudah pasti akan menggunakan kontak fisik, seperti pemukulan dan lainnya. “Tapi kita berharap jangan sampai hal itu (pemukulan) terjadi. Makanya sangat penting pendekatan dengan orang tua,” tandasnya.
Maryam yang mengaku sudah melihat foto anak-anak yang tengah asik ngelem dan merokok di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) itu juga menyebutkan, Pemkot melalui BPPKB Kota Tarakan memiliki Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang siap melakukan pendekatan itu dan setiap pelaksanaannya tidak dikenakan biaya. “Kita punya unit-unit yang bekerja untuk melakukan pendampingan. Sementara ini juga, kita sedang melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan PKBH (Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum) untuk bantuan hukum jika ada yang masuk ke ranah hukum. Kita juga melayani yang kena KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), pelecehan seksual, cek cok rumah tangga dan bantuan hukum untuk anak-anak. Anak-anak ini banyak kasus, misalnya mesum, curanmor dan lainnya,” jelas Maryam. “Intinya, kita semua pasti prihatin dan kami akan segera melakukan pendekatan ini,” pungkasnya. (nat)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Sabtu, 18 Februari 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :