Ribuan Sak Semen akan Dibawa ke Luar Tarakan
#Tarakan -
Salah satu pengusaha berinisial S, tak bisa berkutik saat tim dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tarakan, Kepolisian Resor Tarakan, Administrasi Pelabuhan (Adpel) melakukan inspeksi mendadak di Pelabuhan Malundung, Selasa sore (28/2) kemarin.
Dari pengakuan S inilah ditemukan beberapa penyimpangan yang membuat tim terhenyak. Betapa tidak, semen di tingkat pengecer atau toko yang seharusnya dijual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tarakan, justru dijual ke luar Tarakan.
Seperti transaksi yang dilakukan S kemarin, ditemukan 1.000 sak semen Tiga Roda yang dibeli dari salah satu toko bangunan akan dibawa ke Kabupaten Tana Tidung. Semen ini juga ditemukan lengkap dengan DO (delivery order) dari distributor untuk toko tersebut. Belum sempat diangkut dari gudangnya di Pelabuhan Malundung ke melalui Pelabuhan Tengkayu II di Jalan Gajah Mada, semen yang dihargai Rp 2 ribu per sak untuk ongkos angkutnya itu dihentikan oleh tim, dan dikembalikan ke toko asalnya.
“Kalau saya sudah tahu begini, mana sudah saya mau angkut mas. Nanti sampai di pelabuhan, bermasalah lagi,” kata sopir truk yang rencananya melakukan pengangkutan kemarin kepada Radar Tarakan.
Menyaksikan kejadian tersebut, tim yang dipimpin Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Tarakan, Aleksandra H.M. kemudian mendatangi toko bangunan tersebut. Toko yang terletak tidak jauh dari distributor semen Tiga Roda itu lantas diberi peringatan keras agar tidak mengulangi perbuatannya menjual semen ke luar Tarakan yang merupakan tugas distributor.
Tidak hanya itu, jelang magrib, Aleksandra dan tim kembali dibuat berang setelah menemukan kejanggalan pada salah satu kapal yang mengangkut semen. Sebab, ratusan sak semen tersebut tidak ada yang mengakuinya. Setelah ditelusuri, ternyata semen itu milik salah satu toko bangunan lainnya yang siap dibawa ke Malinau.
“Ini (sidak, Red.) adalah shock terapi bagi pengecer. Orang-orang susah mencari semen, mereka malah menjualnya lagi agar cepat habis, cepat selesai. Pokoknya, akan terus kita awasi,” tegas Aleksandra yang tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
Kejadian lain yang ditemukan tim pada salah satu pekerja di toko bangunan yang hendak mengirim semen ke luar Tarakan itu memang sudah mengantongi rekomendasi dari Disperindagkop dan UMKM Kota Tarakan. Namun, pihak toko yang akan membeli semen itu berencana membawanya ke luar Tarakan. Padahal, penggunaan rekomendasi tersebut hanya diperbolehkan jika membeli di distributor. Belum sempat membeli, pemilik toko langsung mendapat teguran keras.
“Kita juga temukan semen Tonasa, tapi setelah kita periksa, ternyata sudah betul prosedurnya. Dan toko itu, kita sudah arahkan agar membeli di distributor,” tandas Aleksandra.
Mantan Camat Tarakan Tengah itu juga mengatakan, tidak ada alasan bagi toko menjual kebutuhan Tarakan ke luar Tarakan. Sebab, ketentuan tersebut sudah disepakati oleh tim, dan jika ditemukan kejadian tersebut maka tim tidak segan-segan akan menindaknya. Untuk memudahkan masyarakat mencari semen, dikatakan Aleksandra, pihaknya bersama tim sudah menyepakati semua toko bisa menjual semen. Hal ini dilakukan agar tidak ada kesan terfokus pada beberapa toko saja.
“Ini bukan kesepakatan sepihak, tapi ini kesepakatan semua tim,” tegas Aleksandra lagi.
Disinggung soal biaya angkut Pelabuhan Malundung, Aleksandra belum mau berkomentar banyak soal biaya-biaya pelabuhan yang dikatakan sangat merugikan pengusaha. “Saya belum bisa berkomentar soal itu (biaya pelabuhan, Red.) nanti saja, itu domainnya Adpel dan Dishub (Dinas Perhubungan),” katanya usai menutup rapat yang tidak dihadiri Dinas Perhubungan Kota Tarakan itu. (nat/ris)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Rabu, 29 Februari 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :