TERBARU.......

Jumat, 11 Februari 2011

DEWAN NILAI PEMKOT GAGAL ATASI BANJIR




Drainase Masih Kurang
Banjir yang selalu saja terjadi di beberapa titik jalan Kota Tarakan meskipun hujan hanya terjadi sekitar 3 jam, membuat Wakil Ketua Komisi III Supaad Hardianto cukup geram dengan kerja Pemerintah Kota (Pemkot)Tarakan yang dinilainya gagal menangani banjir. Supaad menerangkan seharusnya Pemerintah  Kota Tarakan  melakukan kajian lebih mendalam untuk melihat dimana saja permasalahan yang mengakibatkan banjir selalu saja terjadi.
“Pemkot melalui SKPD yang menangani banjir ini kan seharusnya bisa melakukan kajian yang lebih serius lagi tentang bagaimana permasalahan banjir ini harus diatasi. Jangan hanya bisa duduk dimeja dan saat di lapangan malah tidak ada hasilnya,” ujarnya
Supaad menjelaskan, jika dilihat dengan kasat mata saja permasalahan banjir ini diduga karena disebabkan jumlah debit air hujan yang tidak sebanding dengan besarnya drainase sungai atau parit yang ada di pinggir jalan.
“Kalau kita lihat secara sepintas meluapnya air ini diduga karena drainase yang ada di pinggir jalan tidak sebanding dengan debit air hujan yang turun ke jalan. Tapi kan harus dilakukan kajian lebih serius lagi untuk memastikan kebenarannya dan melihat apakah ada permasalahan lain yang juga menjadi salah satu faktor terjadinya banjir ini,” imbuhnya.
Genangan air yang akhirnya menjadi banjir hingga mencapai setengah hari di sepanjang jalan protokol ini dikatakan Supaad, seluruh elemen masyarakat mulai dari Pemkot, DPRD serta beberapa unsur masyarakat lainnya  harus duduk untuk mencari solusi yang tepat terhadap untuk penanganan banjir ini.
“Saat ini banjir sudah menjadi persoalan yang cukup krusial dan mengganggu aktivitas masyarakat, bahkan hujan yang hanya berlangsung beberapa jam saja sudah berpotensi terjadi banjir”ungkap Supaad.
Supaad sendiri menawarkan beberapa opsi atau pilihan untuk dijadikan solusi penanganan agar luapan banjir tidak terjadi lagi di beberapa titik di jalan protokol.
“Apakah Pemkot akan melakukan kajian ulang tentang tujuan dan manfaat pembangunan drainase atau akan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk membantu menangani masalah banjir ini,” lanjutnya.
Supaad menjelaskan Pemkot harus menggunakan dan membuka kembali peta drainase secara menyeluruh dan mengidentifikasikasi perbaikan, menyepakati APBD Kota untuk dana pembangunan drainase di sejumlah titik jalan yang belum memiliki drainase.
Beberapa lokasi rawan banjir saat ini terdapat di lokasi yang tersebar di 6 Kelurahan dan disebabkan luapan air hujan dari sungai dan parit yaitu Kelurahan Karang Balik, Kelurahan Selumit, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kelurahan Kampung Empat dan Kelurahan Kampung Enam.
“Kalau sudah banjir, selama 3 jam dengan ketinggian hingga 20 meter. Hal seperti ini kan sudah sangat menggangu aktivitas masyarakat. Kalau tidak segera di perhatikan, bisa jadi masalah darurat yang menjadi salah satu program pemerintah yang benart-benar gagal,” ujar Supaad lagi.(saf)

SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :
KORANKALTIM.CO.ID - JUM'AT, 11 FEBRUARI 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS