TERBARU.......

Kamis, 31 Maret 2011

TUJUH PEMBAKAR KAPAL DITAHAN


Kapolda: Tidak Ada Bentrokan Antar Suku


Kemarahan nelayan Tarakan sudah sampai di ubun-ubun. Nelayan tradisional  yang merasa kalah bersaing dengan nelayan modern, akhirnya membakar kapal pukat harimau atau trawl, kapal yang dilengkapi peralatan tangkap modern, yang mampu menggaruk berton-ton dalam sekali serok.
Peristiwa pembakaran kapal pukat harimau  itu berlangsung Senin (28/3) di perairan Tarakan. Meski tidak ada korban jiwa, insiden pembakaran tersebut nyaris berujung bentrokan. Pasalnya, kapal nelayan yang dibakar juga milik warga Tarakan. Beruntung, pasca insiden tidak ada bentrokan lanjutan maupun kegiatan lainnya yang ganggu kamtibmas di wilayah Tarakan.
Sedikitnya ada tujuh orang kini telah ditahan di markas Polres Tarakan yang terlibat dalam pembakaran kapal tersebut. Tak ingin kecolongan seperti peristiwa bentrokan antarkelompok September 2010 lalu, seluruh unsur Muspida dan sejumlah tokoh masyarakat maupun agama serta perwakilan kedua belah pihak melakukan pertemuan.
Bahkan Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo bersama sejumlah pejabat utamanya Rabu (30/3) lalu bertolak ke Tarakan untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah masyarakat termasuk memerintahkan jajarannya mengusut kasus pidana dengan menangkap para pelakunya.
“Ini murni pidana, tidak ada sangkut pautnya dengan kelompok, agama. Tarakan kondusif, tujuh pelaku sudah kami amankan dan kini sedang jalani proses pemeriksaan,” jawab Irjen Pol Bambang Widaryatmo didampingi Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu melalui sambungan telepon, kemarin.
Ketujuh pelaku pembakar kapal pukat harimau ini berinisial M, RN, RD, HA, YF, RM dan AS. Diketahui siang kemarin, polisi baru mengamankan lima tersangka, hingga berita ini diturunkan ada tujuh tersangka berhasil diamankan. Tak menutup kemungkinan, jumlah tersangka akan bertambah.
Pemicu pembakaran kapal, adalah sejumlah  nelayan tradisional merasa dirugikan dengan beroperasinya kapal-kapal trawl di wilayah tangkap mereka. Nelayan tradisional yang harus mengutang kanan-kiri untuk bisa melaut demi sedikit ton ikan, disaingi nelayan super beralat tangkap juga super.
Saat nelayan tradisional hendak memulai penangkapan, nelayan super sudah terlebih dulu  mengobok-obok lahan mereka. Alhasil, nelayan tradisonal bukan lagi menangkap ikan melainkan memunguti sisa kerukan kapal-kapal trawl.
Guna menjaga kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasca nyaris terjadi bentrokan, dua kompi Satuan Brimob Polda Kaltim dari Kota Nunukan dan Bulungan merapat di markas kompi C Tarakan. “Ada dua kompi untuk melakukan penjagaan bergabung bersama jajaran Polres Tarakan,” imbuh Wisnu.
Kapolda berharap seluruh masyarakat Tarakan maupun Kaltim untuk senantiasa menjaga kamtibmas dan tidak terpancing isu yang menyesatkan. Peristiwa pembakaran kapal nelayan ini tidak ada sangkut pautnya dengan antar kelompok, melainkan individu. “Jangan terpancing isu, kasus ini ditangani sesuai aturan hukum dan tidak ada memihak,” tegas Kapolda.


TUNTUT KAPOLRES MUNDUR

Ribuan masyarakat Tarakan mengatasnamankan warga Sulawesi Kamis (31/3) kemarin sekira pukul 09.00 Wita kemarin ngeluruk ke markas komando (Mako) Polres Tarakan Jln Yos Sudarso, mereka melakukan unjuk rasa menuntut tidak pilih kasih dalam melakukan penegakkan hukum dan meminta Kapolres Tarakan AKBP Dharu Siswanto mundur dari jabatannya.

Tuntutan kedua dilayangkan para pendemo yang berjalan kaki dan menggunakan puluhan truk, mobil dan sepeda motor itu disebabkan AKBP Dharu dinilai tak becus, tegas serta tidak mampu mengomando anggotanya di lapangan hingga terjadi peristiwa September 2010 lalu dan pembakaran kapal nelayan.(bai)


SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi diatas) :
METROBALIKPAPAN.CO.ID - Jum'at, 01 April 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS