Kerap Tergenang Air
Kepala Bandara Kelas I A Juwata Tarakan Husni Djau mengaku saat ini pihaknya sedang mengupayakan pembangunan runway Bandara lebih tinggi 55 Cm dibanding sebelumnya. Pasalnya, Husni mengeluhkan seringnya Runway yang ada saat ini meskipun bisa disinggahi pesawat Airbus ini tergenang air bahkan dengan kapasitas hujan kurang dari dua jam saja. Bahkan diakuinya juga runway Bandara Juwata ini hampir tidak memenuhi standar klasifikasi untuk didarati pesawat jenis Airbus.
“Petugas kita sering kesulitan membersihkan genangan air dari runway, bahkan kalau hujannya dua jam saja. jadi kita upayakan dalam pembangunan runway baru ini tinggi runway akan dibangun lebih tinggi 55 centimeter dan akan menggunakan kontruksi partikel drain,”ujarnya.
Husni juga menerangkan, akibat runway yang terendam air inilah yang mengakibakan kontruksi jalur runway mengalami kerusakan sehingga dana yang dikeluarkan untuk perbaikan mencapai puluhan juta rupiah.
“Dana perbaikannya besar, sampai puluhan juta untuk satu kali perbaikan saja. jadi itu kita selalu usahakan setelah hujan runway langsung kita bersihkan dari air. Tetapi cuaca di Tarakan ini tidak bisa dipastikan. Kadang sudah kita susah-susah membersihkan jalur lintasan, hujan malah turun lagi,”terangnya.
Pemeliharaan yang maksimal dengan dana yang besar ini pun menurutnya tidak bisa akan dilakukan setiap saat, mengingat saat ini Bandara sedang dalam pembangunan yang membutuhkan dana hingga miliaran.
“Khusus pembangunan Terminal Bandara yang saat ini sudah masuk tahap ke II saja sudah memakan dana hingga miliaran, jadi kalau kita hanya fokus ke pemeliharaan lintasan pesawat pun tidak bisa terus kita lakukan tetapi kita selalu terus upayakan lintasan layak untuk didarati karena kita pun didesak dengan maksimalisasi pelayanan penerbangan yang sudah terjadwalkan,”lanjutnya.
Untuk perbaikan yang dilakukan, dikatakan Husni tidak bisa serta merta dilakukan saat diketahui adanya kerusakan pada kontruksi. Ditambah lagi saat pesawat jenis Boeing akan masuk dan mendarat, jadi perbaikan pun selalu sulit menyesuaikan dengan jadwal pesawat.
“Sulit sekali kita harus memperbaiki langsung, jadwal pesawat padat setiap harinya jadi perbaikan pun hanya dilakukan seadanya saja. Dan kalaupun kita memaksakan perbaikan harus menutup aktivitas Bandara pagi hingga malam selama 6 bulan,”jelasnya.
Saat ini kontruksi Bandara jika di-overlay kekuatannya hanya 7,5-10-7,5-10, sehingga cukup rentan. Husni juga mengaku kontruksi lintasan yang ada saat ini memang sudah berusia sangat lama bahkan saat Tarakan hanya bisa disinggahi pesawat kecil jenis baling-baling.
“Kita kan dulu hanya memperluas lintasan saja, dengan perbaikan sedikit di lintasan lama. Tetapi lintasan lama ini memang sudah dibangun sejak masih jaman Jepang dan Belanda jadi masih menggunakan pesawat kecil jenis baling-baling”ungkapnya.
Di pembangunan runway baru nanti, kontruksi yang lama akan dibongkar total dan akan difungsikan menjadi paralel taksi atau landing dan take off pesawat.
“Jadi nanti pesawat akan memutar melalui runway lama setelah diperbaiki tentunya. Dan untuk sebagian base runwaynya akan kita jadikan tempat parkir pesawat”imbuhnya. (saf)
SUMBER INFO (kecuali gambar) :
KORANKALTIM.CO.ID - SENIN, 11 APRIL 2011

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :