TERBARU.......

Senin, 02 Mei 2011

BAU BUSUK DAN SEBABKAN GATAL




Warga Kembali Keluhkan Air PDAM Tarakan

Air bersih hasil olahan PDAM Tarakan kembali dikeluhkan warga. Selain keruh, warga mengeluhkan air yang mengeluarkan bau tak sedap dan diyakini menyebabkan gatal-gatal pada kulit, terutama anak-anak.
“Kami kecewa dengan kualitas air PDAM seperti ini. Airnya keruh dan berwarna kuning yang menyebabkan gatal-gatal. Terutama pada anak-anak yang menimbulkan bintik-bintik merah dan air yang sangat tidak layak untuk dikonsumsi,“ keluh Maxi A. Donatus, warga Jalan Pulau Bangka RT 14 nomor 99 Kampung Satu/Skip kepada Radar Tarakan kemarin (1/5).
Selain tak layak minum, lanjut Maxi, air PDAM juga tidak bisa dipakai untuk mencuci karena dapat merusak pakai. Sayangnya kata Maxi lagi, pihak PDAM terkesan lamban menyikapi persoalan yang dikeluhkan banyak masyarakat ini.
“Tolonglah diperhatikan secara serius. Ini bukan untuk kepentingan saya, tapi menyangkut kepentingan orang banyak,” kesal Maxi lagi.
Hadi, warga Kampung Satu lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Gara-gara kualitas air PDAM yang buruk, ia dan keluarga termasuk anaknya yang masih bayi menderita bintik-bintik merah di bagian tubuhnya.
“Saya sangat kecewa dengan PDAM yang selama empat hari ini tidak dapat menindak lanjut air tersebut,” kata Hadi.
Keluhan juga disampaikan masyarakat via rubrik SMS Warga Bicara di Radar Tarakan. “Air PDAM Kampung Satu bau busuk lagi. Kenapa dijual ke masyarakat?” keluh warga. ”Mohonperhatian dari pihak PDAM, jalur air daerah Skip, airnya kok busuk sih? Nggak bisa dipakai nyuci baju. Dipakai mandi saja mau tidak mau dan juga 2 hari sekali bak harus dikuras karena endapan airnya kotor.  Tolong solusinya ya bos, kalau nggak percuma saja kita bayar ini,” keluhan warga lainnya via SMS.
Direktur Utama PDAM Tarakan, Agus Adnan dikonfirmasi melalui telepon selulernya sore kemarin menyampaikan, persoalan kualitas air menurun terutama yang dialiri dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kampung Satu berpangkal dari Embung Binalatung.
”Baunya yang masih pekat karena ada proses pembusukan di embung,” kata Agus Adnan.
Saat ini, diperkirakan ada sekitar 2.500 pelanggan PDAM yang harus menikmati air PDAM yang kotor dan berbau tersebut. Ini tersebar di beberapa wilayah, seperti kelurahan Kampung Satu/Skip, Markoni, Lingkas Ujung, Gunung Lingkas, Kampung Enam, Kampung Empat dan Mamburungan.
PDAM juga akan melakukan pengurasan embung yaitu dengan membuang air di dasar embung dengan tetap mengupayakan agar air berjalan 24 jam. Pengurasan embung ini sedikitnya membutuhkan waktu selama seminggu.  Agus tidak menampik jika pengurasan embung ini sudah dilakukan beberapa kali. Bahkan di tahun 2010, embung Binalatung juga pernah dikuras karena kualitas airnya kotor.
Kepala Dinas Kesehatan dr Khairul belum bersedia memberikan keterangan terkait keluhan gatal-gatal yang dialami warga yang diduga berasal dari air olahan PDAM. “Kalau masalah air PDAM, tanya ke PDAM saja ya,” singkat Khairul.(*/mad)


SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :
Radartarakan.co.idSenin, 2 Mei 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS