Tak Ada Kegiatan Mencurigakan di Perbatasan
Komandan Skuadron Udara XI Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Letkol Pnb Tonny Haryono memastikan, selama sehari kemarin patroli udara yang dilakukan TNI AU di wilayah perbatasan Malaysia belum menemukan adanya pelanggaran batas teritorial yang dilakukan oleh negara tetangga Malaysia. “Sementara ini kami tidak menemukan adanya pelanggaran,” kata Tonny kepada Radar Tarakan, kemarin.
Menurutnya, kondisi di perbatasan dari pantauan udara tidak ada yang mencurigakan. Semuanya berjalan normal tanpa ada sesuatu hal yang mencurigakan. “Tidak ada kegiatan yang mencurigakan disana. Tidak ada kapal Malaysia,” kata Tonny.
Meski demikian, pihaknya pun sebagai pilot akan tetap menghargai hak teritorial Negara tetangga. “Selama patroli, kita tidak akan melewati lintas batas negara karena kita juga punya koridor wilayah udara yang tidak akan kita lewati,” jelasnya. Secara khusus, sambungnya, kehadiran pesawat tempur jenis Sukhoi di Ambalat ini bukan dikhususkan untuk mencari kapal-kapal ataupun pesawat Tentara Diraja Malaysia. “Kami juga tidak akan melanggar, bahkan kami akan menghormati kedaulatan masing-masing wilayah. Disini kami bukan mencari masalah, kita hanya melaksanakan tugas untuk mengamankan wilayah perbatasan,” bebernya.
Dalam sehari kemarin, dengan menggunakan empat unit pesawat tempur jenis Sukhoi, patroli udara dilakukan oleh TNI AU sebanyak empat kali dalam jeda waktu yang tidak bersamaan. Dalam patroli tersebut, kata Tonny, memang pihaknya hanya melakukan pantauan secara visual jika saja ada pelanggaran batas teritorial yang dilakukan oleh Malaysia.
“Yang jelas empat pesawat Sukhoi akan terus stand by di Tarakan selama operasi Ambalat berlangsung,” ujar Tonny. Hari ini dan besok merupakan jadwal terakhir pesawat-pesawat milik TNI AU ini berada di Tarakan. Lalu apakah hari ini pesawat Sukhoi kembali akan melakukan patroli ke perbatasan? “Tergantung. Berangkat tidaknya tergantung perintah Panglima Koopsau II,” ujarnya.
Patroli yang dilakukan empat pesawat Sukhoi di langit-langit perbatasan Indonesia-Malaysia kemarin dilakukan di atas ketinggian 10 sampai 15 ribu kaki diatas permukaan laut dengan kecepatan pesawat 400 knot atau setara 800 km perjam. Rencananya, Operasi Ambalat ini akan dilakukan sampai Sabtu besok. “Sesuai instruksi terakhir memang sampai besok, kecuali ada perintah lanjutan dari panglima kami menyesuaikan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, dalam rangka mengamankan wilayah Ambalat dan perbatasan utara Kaltim, empat pesawat tempur milik TNI AU jenis Sukhoi melakukan operasi di perbatasan selama empat hari, mulai 18-21 Mei. Selain empat pesawat tempur Sukhoi, dukungan operasi lainnya adalah satu unit pesawat angkut Hercules dan satu helikopter Puma untuk SAR. Menurut Komandan Skadron Udara XI Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Letkol Pnb Tonny Haryono, kedatangan pesawat-pesawat tempur milik TNI AU ini tidak lain dalam rangka melaksanakan operasi pengamanan pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga dan mengamankan wilayah alur laut kepulauan.
“Selain itu, kita juga melaksanakan profisiensi untuk mendukung pengoperasian sistem di Tarakan,” kata Tonny. Kedatangan pesawat-pesawat tempur ini juga bagian dari operasi rutin yang dilakukan TNI AU. “Tentunya semua sesuai perintah pimpinan. Kalau ada eskalasi (oleh pesawat Malaysia di perbatasan) di luar kewenangan kita. Pesawat Sukhoi apabila diperlukan dan diberi perintah untuk melaksanakan penindakan kami siap,” tegasnya. (ddq)
Sumber Info :
Radartarakan.co.id - Jumat, 20 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :