TERBARU.......

Rabu, 07 September 2011

PDAM SIAPKAN FUNGSIKAN HIDRAN SESUAI PERMINTAAN PMK





#Tarakan - 
Menanggapi keluhan dari PMK terkait 5 hidran yang belum berfungsi dengan baik karena fayer air yang hanya mencapai 3 bar, Direktur Utama PDAM Agus Adnan menegaskan sebenarnya pihaknya bisa bekerja sama dengan baik bersama PMK.Tetapi, memang belum ada koordinasi antara PDAM dan PMK terkait penggunaan pipa hidran.
“Tidak hanya dengan PMK, kita juga minta kerja sama masyarakat untuk penggunaan fungsi hidran. Jadi setelah digunakan untuk memadamkan api akan kita kembalikan fungsinya ke masyarakat,”ujarnya.
Dijelaskan, fungsi hidran hanya akan beralih untuk pemadaman selama kebakaran terjadi dan di gunakan oleh PMK. Tetapi setelah selesai, tekhnisi akan kembali mendistribusikan ke masyarakat dan menormalkan jalur air.
“Upaya ini kita persiapkan untuk fayer hidran sebagai distribusi pemerintah terhadap masyarakat supaya jangan smpai supply air ada kebakaran makin luas. Kita juga kan tidak mengharapkan seperti itu,”imbuhnya.
Mengenai air yang hanya memiliki arus 3 bar, diterangkan Agus memang sudah diatur oleh teknisi seperti itu. Tetapi apabila mobil PMK sudah stand by di lokasi hidran untuk mensuply air, teknisi akan langsung menaikkan debit air sesuai keinginan PMK.
“Jadi saat mobil sudah stand by, dan air sudah siap dipasok. Untuk beberapa titik yang memang rendah, dan PMK membutuhkan debit air yang lebih besar. Nanti tekhnisi pdam akan langsung mengatur debit airnya untuk menjadi lebih besar sesuai dengan keinginan dari PMK,”katanya lagi.
Tetapi, pengaturannya akan dilakukan setelah ada koordinasi antara PMK dan PDAM.
“Setelah dihubungi PMK, dan diketahui kebakaran berada di wilayah jaringan PDAM, teknisi kita akan langsung  membawa alat dan mengatur selang pipa agar langsung mengarah kearah hidran. Tetapi jika kebakaran di luar dari jaringan PDAM, akan kita siapkan mobil PDAM untuk membantu. Asal kita ada koordinasi terus dengan PMK,”ungkapnya.
Saat ini, armada yang siap digunakan berjumlah 8 mobil yang selalu siap. Tetapi menurut Agus berdasarkan pengalaman, rata-rata yang digunakan hanya 3 mobil saja.
“Masing-masing mobil kapasitas airnya 4 kubik, dan semuanya adalah air bersih. Meskipun kita mengalami kerugian, tetapi untuk masyarakat kita tidak perhitungkan karena PDAM juga untuk pelayakan masyarakat,”kata Agus lagi.
Lalu untuk permintaan PMK yang menginginkan untuk digunakan air baku agar pemadaman lebih cepat, dikatakan Agus sebenarnya menggunakan air apapun sama saja. Dan kalau semua jaringan pipa di jalur kota dibuatkan pipa khusus jalur air baku untuk kebakaran dari instalasi akan memakan anggaran besar untuk perawatan.
“Memang air baku adalah air yang sebelum diproses untuk di distribusikan ke masyarakat, tetapi kalau menggunakan pipa khusus air baku akan lebih merugikan anggaran di PDAM untuk biaya perawatan,”imbuhnya.
Sedangkan untuk anggaran tahun 2011 ini saja, dikatakan Agus hanya 50 persen saja pipa yang bisa di perbaiki.
“Pipa adalah investasi yang paling mahal untuk pdam, tetapi di kota besar saja tidak memang tidak ada yang menyediakan. Apalagi untuk APBD 2011 ini, yang berapa milyar itu hanya dihabiskan untuk memperbaiki 50 persen pipa pengolahan air saja,”katanya. (saf)

Sumber Info (Kecuali Gambar) :
KORANKALTIM.CO.ID - RABU, 07 SEPTEMBER 2011

BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS