TERBARU.......

Kamis, 08 Maret 2012

SEMUA MODA ANGKUTAN MINTA NAIK




Speedboat Minta 25 Persen, Pertamina Minta Jangan Panik


#Tarakan - 

Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi April mendatang, pasti berimbas kepada kenaikan harga di sektor terkait lainnya. Salah satunya adalah sarana transportasi. Oleh karenanya, pengusaha angkutan baik di darat dan laut, sudah ancang-ancang menaikkan ongkos. Misalnya saja pengusaha speedboat yang melayani penumpang antar kabupaten kota di utara Kaltim. “Kalau naiknya Rp 1.500 per liter, berarti idealnya kenaikan tarif penumpang 25 persen dari harga sebelumnya,” kata Niklas Mou, ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapesdap) Kaltim. “Itu untuk semua rute baik pergi maupun pulang. Kalau naiknya masih dibawah 25 persen, belum wajar. Kalau naiknya hanya 20 persen, bisa bangkrut kita (pengusaha),”sambung Niklas.
Lebih jauh, Niklas mengatakan, kenaikan harga BBM, selain berdampak kepada penumpang, juga akan membuat para pengusaha speedboat menjadi semakin terpuruk. Ia meyakini kenaikan BBM itu akan bersifat multiplier effect. Artinya bisa mendongkrak kenaikan harga komoditas lainnya, baik suku cadang maupun kebutuhan pokok lainnya. “Masyarakat kan tak hanya membayar uang tiket, tapi masih banyak pungutan-pungutan lainnya seperti asuransi penumpang, retribusi biaya masuk pelabuhan yang baru-baru ini juga naik,” katanya.
Saat ini armada speedboat yang melayani enam rute dari beberapa daerah di utara Kaltim melalui pelabuhan Tengkayu I Tarakan sebanyak 51 unit. Setiap perjalanan speedboat yang ditempuh, sebut dia, rata-rata menghabiskan BBM jenis bensin antara 500 sampai 800 liter. Ia menambahkan, ramainya penumpang hanya terjadi disaat menjelang dan sesudah hari raya. “Kalau hari-hari biasa sepi penumpang, dari kapasitas penumpang untuk setiap penumpang speedboat hanya terpenuhi 60 persen, tidak lebih. Jadi kenaikan BBM ini sangat-sangat memberatkan pengusaha maupun masyarakat,” bebernya.



TARIF ANGKOT JUGA NAIK

Selain transportasi laut, ongkos transportasi darat tentu juga ikut naik. Junaidi, Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat pada Dinas Perhubungan (Dishub) mengatakan, dalam waktu dekat dishub melakukan survei dan kajian kenaikan tarif angkot di Tarakan. Rencana kenaikan tarif angkot ini untuk mengimbangi semakin tingginya biaya operasional angkot jika BBM telah dinaikkan.
Angka nominal kenaikan tarif angkot ini kata Junaidi akan dihitung berdasarkan beberapa variabel. Seperti dari biaya langsung yang termasuk didalamnya biaya operasional dan tidak langsung serta biaya-biaya lainnya. Biaya operasional angkot yang termasuk biaya langsung yang dimaksud disini adalah seperti biaya bahan bakar minyak. “Rencananya nanti kenaikan sekitar Rp 1.500. Maka itu menjadi dasar perhitungan. Selama satu hari sopir harus mengeluarkan biaya berapa untuk membeli bensin,” jelasnya.
Sedangkan biaya tidak langsung yang menjadi patokan perhitungan kenaikan tarif, seperti gaji karyawan, administrasi perkantoran, sewa gedung dan biaya lainnya yang dikeluarkan oleh pengusaha angkot. Lebih jauh, biaya langsung yang juga akan berpengaruh terhadap kenaikan tarif angkot selain biaya operasional, lanjut Junaidi, diantaranya adalah harga spare part, busi, platina, deco bodi kendaraan, servis kecil dan variabel lainnya yang berkaitan dengan biaya produksi. Selain variabel-variabel tersebut, data di lapangan seperti faktor muat kendaraan, waktu antara termasuk kilometer tempuh juga akan dihitung.
“Berapa penghasilan sopir per hari, berapa suku bunga bank nantinya juga menjadi pertimbangan. Jadi banyak sekali variabel yang dipakai untuk menentukan tarif baru. Setelah itu baru ditetapkan berapa kenaikan tarif angkot,” terang Junaidi. Sebelum BBM naik, perhitungan kenaikan tarif angkot ini ditarget selesai. Rencana kenaikan BBM sendiri dilakukan pada 1 April nanti oleh pemerintah pusat. Olehnya itu, saat ini Dishub sedang gencar melakukan survei. “Kalau BBM naik 1 April, tanggal 30 Maret perhitungan harus sudah selesai dan disepakati oleh DPRD dan dituangkan dibuatkan Surat Keputusan (SK) walikota,” cetusnya. Sementara itu, jumlah angkot yang saat ini terdaftar di Dishub sebanyak 815 unit, sedangkan yang beroperasi kurang lebih 600 kendaraan.
Terpisah, Sales Reprenstative (SR) Retail Wilayah III Tarakan, Depo Pertamina, Edwin Shabriy mengatakan, warga Tarakan khususnya serta warga di utara Kaltim umumnya, tak perlu merasa khawatir akan rencana kenaikan BBM. “Dalam tanda petik, bukan masalah akan semakin tercekik atau lainnya. Kita melihat bukan seperti itu, tapi kita melihat dari suplai BBM, produk alternatifnya, pertamina kini sudah menyediakan semuanya. Jadi masyarakat jangan panik,” imbau Edwin.
Namun, ia menilai panic buying terhadap kenaikan BBM merupakan sesuatu yang lazim di negeri ini setiap munculnya wacana baru dari pemerintah, tak terkecuali di Tarakan. “Kalau toh premium (bensin) atau yang BBM subsidi sudah habis, kan masih ada pertamax atau BBM non subsidi lainnya. Kalau memang jadi dinaikan (bensin subsidi) harganya tak jauh beda dengan harga BBM bersubsidi,” tandasnya. “Ini semua kebijakan pemerintah yang sudah diperhitungkan, bukan Pertamina. Pertamina hanya sebagai operator yang siap menjalankan segala keputusan pemerintah,” sambung Edwin. (sur/jnu)



Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Jumat, 9 Maret 2012






BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS