TERBARU.......

Jumat, 18 Maret 2011

LAGI, PENJAGA TAMBAK DITEMUKAN TEWAS



Belum lagi ditemukan pelaku perampok yang menembak Hasan hingga tewas berhasil diungkap, kemarin (18/03) kembali ditemukan penjaga tambak meninggal dengan kondisi mengenaskan. Tetapi korban kali ini diindikasikan bukan korban perampokan, dan penyebab kematian Ujang (35) pria asal Buol Sulawesi Tengah yang kesehariannya bekerja sebagai penjaga di tambak milik Jumirin warga RT 08 Beringin,  masih misterius.
Meninggalnya Ujang ini baru diketahui Jumirin sang majikan Kamis (17/3) siang sekitar pukul 15.00 Wita saat membawa es masuk dengan maksud memanen tambak. Ternyata setibanya di tambak miliknya yang ada di Pulau Tibi, dia justru mendapatkan Ujang sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Posisi Ujang berada di lantai samping ranjang dan tanpa busana.
“Saya lihat dia sudah meninggal dan kondisi mayatnya sudah memprihatinkan, maka saya juga tidak berani memeriksa. Kemudian langsung saya telepon anak saya untuk melapor ke polisi,” rinci Jumirin kepada wartawan tadi malam.
Ditanya komunikasi terakhir antara Ujang dengan dirinya selaku majikan, kata Jumirin terakhir kali pada 3 Maret 2011. Dimana Ujang meminta untuk ditranferkan pulsa, sehingga oleh Jumirin mengirimkan pulsa senilai Rp50 ribu.  “Setelah saya kirimkan pulsa dan mulai dari situlah dia tidak pernah telepon saya lagi, sampai dengan tadi (kemarin) siang saya masuk bawa es,” terangnya.
Penyebab kematian Ujang, sang majikan sendiri mengaku tidak tahu pastinya. Karena selama ini, Ujang saat keluar dari tambak selalu singgah di tempat keluarga dekatnya di belakang Hotel Taufiq (Selumit Pantai). Kalau dijemput pun biasanya hanya di depan hotel.  Soal kondisi kesehatan Ujang kata Jumirin, selama ini dia tidak pernah mengeluh sakit kepada dirinya.
“Saya sering bilang sama dia agar tinggal di rumah saya kalau saat keluar dari tambak, namun dia menolak,” pungkasnya.
Meski tidak mengetahui penyebab kematian Ujang, namun menurut Jumirin, ada beberapa kemungkinan yang mencurigakan terkait meninggalnya penjaga tambak miliknya itu. Bisa jadi karena sakit, meskipun selama ini Ujang  tidak pernah mengeluh sakit, bisa juga kematiannya disebabkan faktor lain.
Misalnya, kondisi air di Tambak yang saat ini berkurang (hanya setinggi lutut) padahal pada awal Maret ketika Jumirin masuk ke tambak, kondisi  airnya penuh (normal). “Tanggul tambak itu tidak ada yang bocor. Hanya saja tadi saya kurang perhatikan soal pintu tambaknya, apalah masih bagus atau tidak,” urainya.
Faktor yang satunya adalah Ujang pria sebatang kara yang ternyata memelihara seekor ular hitam (sejenis kobra) sejak ular tersebut masih kecil.  “Ada seekor ular hitam yang dia pelihara sejak kecil. Dan berkali-kali sudah saya peringatkan bahwa sangat berbahaya bagi kita maupun tamu yang datang ke tambak. Tetapi dia tetap memeprtahankan ular itu” jelas Jumirin. Sambil menambahkan, saat ini ular peliharaan anak buahnya itu sudah sebesar ibu jari  tangan orang dewasa.
Dari beberapa faktor yang mencurigakan itu, Jumirin pun tidak bisa memastikan apa yang mengarah pada kematian anak buahnya. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

SUMBER INFO (kecuali gambar) :
KORANKALTIM.CO.ID - JUM'AT, 18 MARET 2011

BERBAGI INFO :

JANGAN LUPA !!!! SISIPKAN KOMENTAR ANDA TENTANG ARTIKEL INFO DIATAS,
TERIMA KASIH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS