GANGGUAN PERNAFASAN PALING BANYAK DIKELUHKAN

Hingga awal April 2011, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) masih menempati urutan pertama dalam 10 penyakit terbesar di Kota Tarakan. Dari data 2 Puskesmas pelayanan 24 jam seperti di Puskesmas Karang Rejo dan Puskesmas Gunung Lingkas, jumlah penderita ISPA mendominasi hampir separuh dari jumlah kunjungan.

Di Puskesmas Karang Rejo, rata-rata 8.000 pengunjung perbulan, penderita ISPA tercatat mencapai 60 persen. Begitu pula di Puskesmas Gunung Lingkas, ada 48 persen penderita ISPA dari 5.000-an pasien.

Kepala Puskesmas Gunung Lingkas, drg.Nursyamsi menjelaskan, ISPA masih dalam urutan meski bukan menjadi jenis penyakit yang harus diwaspadai atau mendapat penanganan khusus. Sebab penyakit tersebut tidak termasuk dalam kategori yang membahayakan atau mematikan. Justru jenis penyakit yang berada pada nomor terbawah misalnya jika dinilai memiliki potensi mematikan dan penularan, maka itulah yang mendapat penanganan khusus.

“Tingkat kunjungan penderita ISPA memang tinggi, Tetapi, yang diderita tidak termasuk dalam golongan yang berat, hanya mencakup ringan-ringan saja. Namun tetap saja hal tersebut perlu diwaspadai, mengingat suhu terkadang panas dan dingin, akan mudah sekali terserang macam penyakit. Yang perlu penanganan khusus itu, penyakit yang masuk dalam 10 peringkat namun terbawah seperti diabetes, hipertensi juga diare,” kata Nursyamsi.

Disebutkannya, khusus bagi penderita ISPA tidak hanya didominasi anak-anak semata, melainkan orang dewasa pun tak luput dari penyakit ini. Pasalnya, penyebab tingginya penyakit ini sendiri di sebabkan karena perubahan iklim, dan juga masih kurangnya masyarakat dalam hal menjaga kebersihan lingkungan sekitar yang ada.

“Untuk itulah, beberapa upaya dan tindakan pencegahan jelas akan selalu di laksanakan pihaknya di Puskesmas. Di samping memang semuanya berawal dari masing-masing individu yang ada itu sendiri dalam hal menjaga kebersihan lingkungannya sendiri,” terang Nursyamsi kepada Radar Tarakan.

Setali tiga uang dengan Puskesmas Karang Rejo. Kepala Puskesmas, dr.Ishak Paloga juga membenarkan di Tarakan, dari tingkat kunjungan di puskesmas dengan layanan 24 jam, 60 persen pengunjung mengeluhkan gangguan di saluran pernapasan. Disusul keluhan kerusakan gigi di peringkat kedua, dan akhir-akhir ini penyakit tak menular seperti diabetes da hipertensi mulai memasuki peringkat 10 besar penyakit tertinggi di Puskesmas Karang Rejo. Ia memaparkan, ISPA menyerang tubuh bagian atas. Di antaranya, batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influensa, bronkitis dan sinusitis. Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran napas, misalnya paru-paru.

“Mengantisipasi mewabahnya ISPA, perlu lakukan langkah pengendalian, seperti pengendalian lingkungan dan pola hidup sehat masyarakat. Kalau drainase tidak bagus, sumber air tidak higienis, sanitasi lingkungan pemukiman kurang baik, ISPA bisa dengan mudah menular apalagi pemukiman terbilang padat. Juga 30 persen penyumbang ISPA itu malas mencuci tangan,”  kata Ishak Paloga.

Meski tergolong penyakit yang diremehkan, tapi nyatanya pengobatan ISPA bisa memakan waktu lama, sekitar satu bulan, walaupun si penderita telah dalam kondisi yang membaik. Untuk itu dengan didukung pelayanan 24 jam, Ishak mengoptimalkan pelayanan maksimal bagi seluruh pasien dengan menyediakan 1 dokter jaga standby, 2 perawat, 1 pegawai apotek dan 1 supir ambulan di malam hari.

“ISPA ini sering menyerang anak-anak dan lanjut usia (lansia), pasien pun datang tak kenal waktu, apalagi Puskesmas Karang Rejo sudah 24 jam. Kunjungan di pagi hari itu, sehari bisa 300 orang, sore hingga malam antara 70-100 pengunjung. Namun saya tetap instruksikan kepada seluruh pegawai untuk beri pelayanan maksimal dan komprehensif untuk kesehatan masyarakat,” tandasnya. (dta)

SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :

Radartarakan.co.id - Selasa, 5 April 2011

BERBAGI INFO :