DIDUGA MASUK DARI SAYURAN DARI JAWA
Setelah masuk ke Kutim dan Kukar, wabah ulat bulu juga hinggap di Tarakan. Abdul Gofur, warga RT. 02 Kelurahan Karang Rejo Kecamatan Tarakan Barat yang pertama kali menemukan ulat bulu di pohon bakau belakang rumahnya ini mengaku kaget. Pasalnya, di sekitar rumahnya bahkan seumur hidupnya belum pernah melihat ulat yang sebesar itu.
Awalnya Abdul yang akan menebang pohon bakau ini karena sudah tinggi dan hampir menghalangi jalan. Kondisi rumah Abdul seperti rumah panggung dengan lumpur di bawah masih ditumbuhi pohon bakau. Saat sedang menebang ini lah Abdul merasa gatal-gatal dan melihat ulat bulu sangat besar.
“Waktu itu masih subuh, saya lihat pohonnya sudah tinggi jadi mau saya tebang. Langit sudah terang saya turun ke bawah menebang pohon. Saya rasa gatal-gatal lalu saya lihat ada ulat bulu banyak dan besar-besar, jadi saya naik ke atas dan melapor ke Ketua RT,”ujarnya.
Tidak lama menunggu, 3 orang petugas Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan (Disnaktan) mendatangi rumahnya dan mengambil 3 ekor ulat bulu untuk dijadikan sample lalu menyemprot cairan pestisida sekeliling rumahnya termasuk pohon-pohon yang ada di sekitar rumahnya.
“Ulatnya naik ke dinding dapur rumah, bahkan sudah sampai ke jalan-jalan dekat rumah juga. Ulatnya besar-besar, semua warga bahkan banyak yang sudah ketakutan rumahnya ikut dimasuki ulat juga”kata Abdul lagi.
Kepala Disnaktan Ir. Abidinsyah, MSi ketika dikonfirmasi mengatakan wabah ulat bulu yang sudah masuk ke Tarakan ini sepertinya masuk dari wilayah Pulau Jawa dan Sulawesi.
“Ulat bulu ini memang sudah ada di Pulau Jawa dan Sulawesi, lalu karena Tarakan memasok makanan di sana jadi kemungkinan masuknya ini memang melalui sayur-mayur seperti kol dan sayur lainnya,” ujarnya.
Diakui Abidinsyah, telur ulat bulu ini gampang tersebar di sayur karena dibawa oleh kupu-kupu. Jadi karena bentuk te-lurnya yang kecil dan menempel di sayur bisa jadi tidak tera-wasi oleh manusia saat membersihkan sayur. “Kita sudah ada cairan pembasmi, jadi jika ada masyarakat yang mene-mukan kembali ulat bulu seperti ini dalam jumlah banyak se-gera laporkan ke Disnaktan untuk segera kita semprot pesti-sida agar penyebarannya dapat dihambat,” imbuhnya. (saf)
SUMBER INFO (kecuali gambar ilustrasi) :
KORANKALTIM.CO.ID - MINGGU, 17 APRIL 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :