35 Ribu Tabung Elpiji 3 Kg Mulai Didistribusikan di Tarakan
Sebanyak 35 ribu tabung elpiji 3 kilogram (kg) beserta kompornya, Kamis (19/7) kemarin mulai didistribusikan di kota Tarakan. Untuk tahap awal, pendistribusian baru dilakukan di delapan kelurahan dari dua kecamatan. Dengan 17 ribu paket tabung gas elpiji yang didrop dari Pertamina Balikpapan.
Kepala Depo Pertamina Tarakan Morhan Gultom mengatakan, pendistribusian tabung gratis ini merupakan tindak lanjut dan upaya pemerintah untuk mengalihkan penggunaan minyak tanah ke gas.
“Berdasarkan informasi dari pihak konsultan, kelurahan-kelurahan yang telah mendapat paket tabung gas elpiji 3 kg tahap awal ini adalah Karang Anyar, Karang Balik, Karang Harapan, Lingkas Ujung, Gunung Lingkas, Juata Laut dan Juata Permai,” ujarnya kepada Radar Tarakan sore kemarin. “Saat ini kita salurkan tabung beserta kompor gas elpiji lengkap dengan selang regulator. Kompor maupun tabungnya didistribusikan melalui pihak ketiga secara bertahap. Diperkirakan sebanyak tiga tahap hingga pertengahan bulan Juni nanti,” sambung Gultom.
Dari total distribusi tabung elpiji 3 kg di kota Tarakan, Gultom mengakui belum bisa merilis datanya secara rinci per kelurahan. Namun prediksinya, kebutuhan tabung mencapai separuh dari jumlah penduduk di setiap kelurahan atau sesuai dengan kriteria warga yang berhak menerima paket gratis berdasarkan pendataan.
“Hari ini sebenarnya direncanakan dua kelurahan akan kita selesaikan yakni kelurahan Karang Anyar dan Karang Harapan. Tapi sepertinya perlu waktu sampai dua hari. Diupayakan secepatnya terbagikan kepada yang berhak,” kata dia. Dikatakannya, pendistribusian paket elpiji ini dilaksanakan oleh konsultan PT Marco Husada Karya Jati dan PT Rancang Persada yang telah ditunjuk oleh PT Pertamina Balikpapan. “Tugas konsultan pengawas ini melakukan pengawasan distribusi sampai ke penerima paket, melakukan verifikasi tepat jumlah, melakukan verifikasi tepat sasaran sesuai dengan kriteria yg telah ditetapkan, dan mengawasi produk yang didistribusikan,” ujar pria asal Medan ini.
Sementara pendistribusian untuk tahap kedua diperkirakan dalam satu atau dua minggu kedepan.
Kemarin, di kelurahan Karang Anyar, sebelum tabung dibagikan diadakan sosialisasi, edukasi petunjuk penggunaan elpiji kepada masyarakat penerima.
Dari pantauan, pada saat pendistribusian masing-masing penerima mendapat 1 paket elpiji ukuran 3 kg (kompor, tabung elpiji, selang dan regulator) serta mendapat kartu hijau yang merupakan tanda atau bukti bahwa masyarakat penerima tersebut sudah masuk ke program konversi mitan ke elpiji.
“Kartu tersebut merupakan kartu jaminan atau asuransi terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata petugas dari Depo Pertamina dalam paparannya ke masyarakat penerima.
Gultom menambahkan, bagi masyarakat yang telah menerima paket elpiji untuk dapat menggunakan elpiji tersebut sesuai dengan tata cara penggunaan yang baik dan benar sebagaimana yang telah disampaikan oleh konsultan pada sosialisasi dan edukasi.
Menurutnya, penggunaan bahan bakar gas elpiji ini jauh lebih hemat ketimbang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Disamping itu, elpiji juga tidak mudah dioplos, tidak berisiko tinggi, serta tidak mudah disalahgunakan. “Elpiji juga hemat energi dan biaya serta tidak meninggalkan bekas setelah dipergunakan atau dipakai,” tambahnya. Ia berharap, program konversi ini bisa melibatkan para pengusaha pangkalan dan agen minyak tanah, sehingga bisa tetap terus bekerja tanpa harus kehilangan mata pencarian. “Dilain pihak masyarakat juga akan mendapatkan banyak keuntungan. Selain praktis juga ramah lingkungan,” pungkas Gultom.
Lurah Karang Anyar Wijianto saat memantau pembagian tabung gas menyebutkan, untuk kelurahan Karang Anyar dari jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 7.800 kepala keluarga dan yang menerima paket gas elpiji hanya berjumlah 4.212 unit. “Yang menerima itu yang sesuai dengan pendataan yang dilakukan atau yang belum memiliki kompor gas elpiji sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Pembagiannya dibagi menjadi empat titik yaitu di kantor Kelurahan, Posyandu Komala Karang Anyar, Balai Desa dan Balai Pertemuan RT,” kata Wijianto. (sur)
Sumber Info (Kecuali Gambar) :
Radartarakan.co.id - Jumat, 27 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :