KEJAKSAAN MENGAKU BELUM TERIMA SPDP

Kepala Kejaksaan Negeri Tarakan (Kajari) I Ketut Wiryawan, SH melalui Kepala Seksi Pidana Umum Sony Adhyaksa ketika dikonfirmasi terkait penetapan Kepala Bandara Khusus Kelas I Juwata Tarakan mengatakan sejak tahun 2009 belum menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari kepolisian.

“Kalau memang kepala Bandara sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak tahun 2009 lalu, seharusnya kita (Kejaksaan) sudah menerima SPDP dari Kepolisian sejak tahun 2009 lalu itu juga,”ujarnya.

Kenyataannya, menurut Sony hingga adanya pergantian Kapolres dan akhirnya kasus ini tidak dilanjutkan lagi, Kepolisian belum mengirimkan SPDP ke Kejaksaan.

“Sudah ada aturannya, sesuai dengan Pasal 109 ayat (1) KUHAP bahwa dalam hal penyidik yaitu kepolisian telah mulai melakukan penyidikan suatu peristiwa yang merupakan tindak pidana, penyidik memberitahukan hal itu kepada penuntut umum,”imbuhnya.

Tetapi dalam kasus pengrusakan yang dituduhkan ke kepala Bandara ini, penuntut umum (Jaksa) belum mendapatkan SPDP.

“Jadi, saat kepolisian menetapkan seseorang itu sebagai tersangka. Sudah jelas dalam aturan bahwa kepolisian segera mengirimkan SPDP ke Kejaksaan. Dan nantinya Kejaksaan sebagai penuntut umum juga akan mengawal pemeriksaan ini hingga kasusnya diserahkan ke Kejaksaan untuk disidangkan,”jelas Sony.

Sementara, diakui Sony lagi selain sejak tahun 2009 lalu tidak ada SPDP terkait kasus Bandara ini dikirimkan ke Kejaksaan. Kemungkinan memang belum ada tersangka yang sudah ditetapkan.

“Lalu, karena hingga saat ini Kepolisian belum mengirimkan SPDP ke Kejaksaan, maka memang kemungkinan belum ada tersangka. Apalagi sejak tahun 2009, tidak mungkin selama itu kepolisian tidak memberitahukan Kejaksaan bahwa telah memulai penyidikan dan sudah menetapkan tersangka,”jelasnya. (saf)

Sumber Info (Kecuali Gambar Ilustrasi) :

KORANKALTIM.CO.ID - KAMIS, 16 JUNI 2011

BERBAGI INFO :