TERBARU.......

Sabtu, 30 Juli 2011

UBAH IMEJ KUMUH



Pasar-pasar tradisional di Indonesia cenderung kotor dan kumuh. Imej ini harus segera diubah. Pasar tradisional harus memberikan rasa nyaman dan bersih bagi setiap masyarakat. Keinginan untuk mengubah imej buruk pasar tradisional ini dibahas dalam pertemuan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) di Jakarta pada 18-20 Juli lalu.  
Kepala Perusahaan Daerah (Perusda) Tarakan, Tigor Nainggolan yang menghadiri pertemuan itu mengatakan, dalam rapat itu pengelola pasar di tiap daerah memaparkan penataan pasar yang cenderung terabaikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Selama ini pasar hanya dijadikan barang peninggalan, sehingga pengembangannya tidak diperhatikan pemerintah.
Dari pertemuan itu katanya, disimpulkan pasar harus diperjuangkan menjadi pasar rakyat agar semua pihak ikut bertanggung jawab dalam pengembangan menjadi lebih baik. “Jadi pasar lama yang tradisional dan tidak tersentuh perkembangan, akan diubah menjadi lebih modern. Untuk itu, kita perlu melakukan koordinasi bagaimana pasar menjadi lebih baik,” kata Tigor.
Seharusnya kata Tigor, semua pihak prihatin pasar yang menjadi tempat menjajakan barang kebutuhan pokok masyarakat, menjadi kumuh dan kotor, tidak layak bagi kesehatan. Sementara, pemasukan dari pengelolaan pasar turut menjadi andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di setiap daerah.
“Masyarakat seharusnya ikut memikirkan perkembangan pasar. Pemerintah daerah hingga pusat pun harus ikut berperan mengembangkan nasib pasar. Jangan sampai ada pasar yang dari jaman Belanda dulu sampai sekarang malah tidak ada perubahan,” sambungnya.
Tigor mengatakan Asparindo sepakat tidak mau membiarkan pasar terus terkesan jorok dan kotor. Tetapi akan menjadi layak dan dikunjungi masyarakat dari bawah, menengah hingga kalangan atas. Dia berharap, semua pihak, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai bagian dari pemerintah juga ikut bekerja sama dalam perbaikan sejumlah komponen pasar yang saat ini mengalami kerusakan.
“Kerja sama dengan Dinas PU, seperti memperbaiki sejumlah kerusakan apakah saluran pembuangannya hingga fasilitas tempat berjualannya. Bagaimanapun pasar ini merupakan aset pemerintah yang juga harus dihitung pengembangannya ke depan, seperti tabungan pemerintah untuk menambah PAD,” pungkasnya.
Tigor menjelaskan, pertemuan Asparindo beberapa waktu lalu diikuti semua pengelola pasar di Indonesia.  “Untuk Tarakan pasar memang dikelola oleh Perusda, jadi Perusda yang mengikuti pertemuan itu. Semua peserta mengaku prihatin dengan kondisi pasar saat ini,”ujarnya. (dta/kpnn/ran)



Sumber Info (Kecuali Gambar Ilustrasi) :
KaltimPost.Co.Id - Minggu, 31 Juli 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS