TERBARU.......

Rabu, 21 September 2011

PENGHUNI IKUT BAYAR TUKANG, KONDISI BELUM LAYAK




#Tarakan - 
Proyek pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu berupa pembangunan rumah layak huni atau bedah rumah, program dari Provinsi Kaltim 2010, memang diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang tersebar di 14 kabupaten dan kota se-Kaltim.
Namun, warga miskin di tarakan yang mendapatkan bantuan bedah rumah tersebut justru terbebani karena proyeknya tidak rampung.
Salah satu penerima program bedah rumah ini, Jamrud (81) yang tinggal di Jalan Seroja RT 29 Kecamatan Tarakan Barat ini mengaku dibelikan kloset oleh anaknya. “Waktu rumahnya mau ditempati tidak ada kloset, bak mandi dan lubang pembuangan airnya. Jadi anak saya yang membelikan kloset sama bak mandi, kalau septic tank saya pakai yang lama saja,” ujar wanita tua yang sudah memiliki gangguan pendengaran ini.
Saat menghadiri panggilan saksi di Kejaksaan, Jamrud yang ditemani oleh tetangganya ini juga mengatakan, sering kehujanan karena atap rumah dari seng yang dipasang agak datar dan tidak ada plafon. Bahkan pintu yang ada hanya pintu depan, sedangkan pintu kamar mandi dan pintu kamar menggunakan kain, lalu pintu belakang dibuatkan oleh anaknya.
“Saya tidak tahu kalau saya mau dibangunkan rumah, saya ingat ada orang datang bulan September tahun lalu, katanya mau bangunkan rumah tapi panjangnya 5x6 saja. Terus kata tukangnya uangnya sudah habis, mau saya tinggali tapi kata anak saya mau diperbaiki dulu wc-nya, pintu depan susah dibuka, terus jendelanya tidak bisa dibuka,”ujar Jamrud.
Selain Jamrud, Ahmad (73) warga Jalan Karang Anyar Pantai Kecamatan Tarakan Barat ini, menyatakan hal yang sama. Selain pintu yang hanya dipasang di bagian depan, Ahmad mengaku sampai harus meminta bantuan kepada keluarga lagi untuk membayar tukang yang seharusnya menjadi tanggungan kontraktor.
Sedangkan Rafeah (48), warga Jalann. P. Diponegoro RT 32, Kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah juga sama nasibnya. pintu bagian belakang rumahnya dan kamar mandi dibuatkan warga sekitar. Sementara itu, spesifikasi yang harus dipenuhi kontraktor untuk membangun rumah khusus warga miskin ini adalah tiang pancang rumah harus menggunakan kayu ulin, kamar mandi dilengkapi dengan kloset hingga lubang pembuangan dan septic tank, bak mandi dari plastik, pintu rumah terdiri dari pintu belakang, pintu depan, pintu kamar mandi dan pintu kamar, dan jendela yang seharusnya bisa dibuka.
Anggaran Provinsi tahun 2010 untuk program bedah rumah tersebut sebesar Rp1,6 miliar untuk 60 rumah. Namun dalam pelaksanaanya, justru camat, lurah dan penghuni rumah yang harus ikut bayar tukang. Itu pun kondisi rumah belum sempurna seperti sepesifikasi yang harus dibuat kontraktor.[iaf]


Sumber Info (Kecuali Gambar) :
Inilah.ComSelasa, 20 September 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS