TERBARU.......

Rabu, 21 September 2011

PERSAINGAN KETAT, BANYAK ALIH USAHA




Di Tarakan, Jumlah Restoran Turun

#Tarakan - 

Seiring berjalannya waktu, bisnis rumah makan kian berkembang dan semakinmenjamur di berbagai tempat di Kota Tarakan.

Namun, beberapa tahun terakhir pertumbuhan rumah makan/restoran di Kota Tarakan relatif mengalami penurunan dari segi jumlahnya.

Berdasarkan data yang dihimpun wartawan Koran ini melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Tarakan menyebutkan, pada 2008 lalu misalnya, jumlah rumah makan/restoran tercatat sebanyak 161 unit.

Kemudian setahun berikutnya atau selama 2009, jumlahnya menurun cukup drastis menjadi 120 warung makan/restoran.
Namun pada 2010 jumlah rumah makan/restoran bertambah menjadi 121 unit. Ini berarti hanya terjadi penambahan satu rumah makan/restoran.

“Kalau soal jumlahnya memang beberapa tahun ini mengalami penurunan, tetapi dari segi jumlah pengunjung rumah makan atau restoran yang kami pantau justru mengalami peningkatan,” ujar Kepala Disbudparpora, Muhammad Idrus kepada Radar Tarakan, kemarin (20/9).

Untuk pertumbuhan jumlah pengunjung itu, sebut Idrus, pada 2009 lalu pihaknya mencatat mengalami peningkatan dengan persentase 26 persen dari tahun sebelumnya.
“Hal ini juga kami perkirakan akan terjadi tahun 2011 ini, untuk secara pasti berapa jumlahnya nanti dapat kita ketahui diakhir tahun nanti,” kata mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setkot Tarakan ini.

Sementara hingga Agustus 2011 lalu, untuk jumlah rumah makan/restoran di Tarakan baru tercatat sebanyak 120 unit atau berkurang satu unit dari data 2010 lalu.
“Ini baru data sementara hingga Agustus kemarin dan belum termasuk warung makan Wong Solo, kita harapkan jumlah ini bertahan atau terjadi penambahan hingga tutup tahun nanti,” ujarnya.

Sekedar diketahui jumlah yang dihimpun Disbudparpora selama ini belum termasuk warung-warung makan yang terletak di pesisir dan pedesaan seperti di wilayah Kelurahan Juata dan Pantai Amal.

Menurut Idrus, adapun penyebab berkurangnya jumlah warung makan/restoran di Tarakan sejak tiga tahun terakhir ini disebabkan tingkat perekonomian di kota ini cukup tinggi. Selain itu, kata dia, semakin ketatnya persaingan wisata kuliner di Kota Tarakan sehingga banyak warung-warung makan tersebut beralih membuka usaha lain seperti konter HP dan pakaian.
“Kebanyakan yang beralih profesi itu, mereka yang warung-warung kecil, kalau yang besar-besar masih mampu bersaing dan bertahan sampai sekarang,” pungkasnya (sur/har)


Sumber Info (Kecuali Gambar) :
Radartarakan.com - Rabu, 21 September 2011



BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS