4 ORANG JADI TERSANGKA

Terkait Peredaran Produk Luar Negeri

#Tarakan - 

Tak hanya menyita ratusan produknya, dalam razia selama 2 hari, tim gabungan satgas produk ilegal juga menetapkan 4 orang sebagai tersangka, karena menjual produk luar negeri tanpa izin. Bahkan produk dimaksud tidak dilengkapi dengan kode ML dan 12 digit angka dari Balai POM RI.

“Kami sudah sepakat untuk melakukan kegiatan ini secara rutin dan bagi yang dijadikan tersangka, akan diproses hingga ada kepastian hukum,” tegas Kapolres Tarakan AKBP Desman Sujaya Tarigan kepada wartawan di ruang kerjanya.

Masih menurut Kapolres, keempat tersangka dimaksud, sampai kemarin memang belum ada penahanan. Tetapi, keempatnya baik pemasok ataupun pemilik toko akan dipanggil dan dilakukan proses penyidikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Kapolres menegaskan, operasi gabungan ini merupakan program nasional. Sehingga dilakukan di seluruh wilayah NKRI, termaksud di Tarakan yang merupakan salah satu daerah perbatasan dan banyak barang luar negeri yang beredar bebas.

Produk yang menjadi sasaran, kata Kapolres di antaranya, makanan, minuman kaleng atau susu bubuk, obat-obatan, alat kesehatan hingga kosmetik.

Akan tetapi lanjut dia, tidak semua produk luar negeri tersebut dikategorikan sebagai illegal. Namun hanya produk tertentu yang sampai saat ini belum mencantumkan kode ML serta 12 digit angka pada kemasan prodak tersebut dan nama perusahan selaku importir.

Disinggung soal adanya pungutan cukai oleh intansi tertentu selama ini, kapolres menyatakan, masyarakat jangan beranggapan bahwa setiap barang yang dipungut cukainya itu adalah llegal. Tetapi, apakah produk yang dipungut cukainya tersebut proses masuknya sudah sesuai dengan aturan tertentu atau tidak. “Apakah produk itu sudah sesuai tentunya perundang-undangan atau tidak. Dan sepanjang belum ada kode ML serta 12 digit angka dan nama perusahan importinya yang tertera di kemasan produk maka itu adalah ilegal,” tegasnya.(noi)

Sumber Info : Radartarakan.co.id - Jumat, 9 Desember 2011

BERBAGI INFO :