PARTAI MULAI SIBUK CARI CALON

Pilwali Tarakan, Golkar Tak Pakai Konvensi Lagi 

#Tarakan - 

Pemilihan walikota (pilwali) Tarakan, masih setahun lebih (Oktober 2013, Radar Tarakan 3/2). Namun, getar-getarnya sudah terasa sekarang. Bahkan beberapa calon sudah melakukan pencitraan, baik melalui baliho, spanduk sampai menyebarkan kalender bergambar diri. Nah, demikian juga dengan partai politik (parpol). Beberapa parpol sudah ancang-ancang dan mulai sibuk mencari sosok calon yang pas sebagai calon walikota dan wakil walikota.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Tarakan misalnya. Meski belum menetapkan kandidat bakal calon yang diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada), namun sejumlah nama sudah berhembus di partai ini. “Dari DPD Golkar siapa yang diusung pilwali nanti, kemungkinan calonnya lebih banyak atau lebih dari dua orang. Tapi kita belum bisa menyebutkan secara pasti karena masih dibahas,” kata Suwardi SE, Sekretaris DPD Partai Golkar Tarakan kepada Radar Tarakan, kemarin (3/2).

Siapa sosok yang bakal diusung dari partai berlambang beringin ini sampai sekarang juga masih dibahas bersama DPD Golkar Kaltim. “Termasuk nantinya akan melalui DPP Golkar. Intinya akan melewati beberapa mekanisme berdasarkan pertemuan dengan DPD Provinsi beberapa waktu lalu di Balikpapan,” kata dia. Menurutnya, pencalonan walikota Tarakan untuk periode 2014-2017 mendatang agak sedikit berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya kader yang diusung melalui konvensi, nantinya akan berubah. Sistemnya kata dia akan mengacu berdasarkan survey yang dilakukan oleh DPD Golkar melalui koridor pusat. “Waktu untuk survey itu akan dilakukan 13 bulan sebelum pelaksanaan pilwali atau pemilukada, dan 3 bulan sebelum pilwali baru ditetapkan siapa orangnya,” ungkap Suwardi.

Dari bocoran di internal partai ini, ada beberapa nama yang sudah melamar. Diantaranya Ibrahim Map yang saat ini menjabat sebagai asisten 1, kemudian dari internal Golkar ada nama Effendhi Djuprianto (Ketua DPRD Tarakan), Yusuf Lamansyah dan bahkan Thamrin AD (mantan wakil walikota Tarakan).

Soal nama, Suwardi belum mau membuka. Yang jelas, dari sekian banyak nama bakal calon nantinya akan diajukan ke DPD Kaltim Partai Golkar sebelum dilakukan survey. “Namanya baru mau dirapatkan, saya belum prediksi siapa-siapa saja, yang jelas nantinya akan berdasarkan hasil persentase suara dari masyarakat yang dilakukan oleh DPAC maupun ranting-ranting DPD Golkar Tarakan mulai tingkat RT hingga kelurahan sebagai modal para calon,” bebernya.

Terpisah, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Tarakan, Khaeruddin Arief Hidayat kepada media ini mengaku, hingga saat ini pihaknya masih menggodok sejumlah nama bakal calon. “Dalam waktu dekat, kita masih melakukan survey untuk diajukan ke pusat yang kemudian disaring. Namun sampai saat ini baru hanya satu nama yang disodorkan DPD PAN Tarakan,” kata Arief yang juga dicalonkan oleh PAN.

Hingga sampai saat ini, kata Arief, DPD PAN Tarakan masih membuka diri terhadap pencalonan walikota Tarakan.  “Sifatnya tidak konvensi melainkan akan ditentukan melalui daerah dan persetujuan dari DPD Kaltim. Termasuk diri saya yang diusungkan partai sementara ini masih digodok” jelasnya.

Terkait soal koalisi terhadap pencalonan dirinya parpol lainnya, DPD PAN Tarakan belum dapat membeberkan. Pihaknya masih menunggu perubahan Undang-undang Pemilukada yang sedang dibahas oleh DPR RI bersama KPU Pusat dan Kementerian Dalam Negeri.  “Kami masih menunggu apakah nanti tunggal atau berpasangan, tapi yang jelas kami sudah melakukan pembicaraan dengan partai-partai lainnya,” kata dia. “Intinya kita sudah melakukan persiapan di semua rayon mulai tingkat RT berupa sosialisasi dan sebagainya,” sambungnya.

Bagaimana dengan PDIP ? Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tarakan, Suhardjo Trianto menyampaikan partai yang dipimpinnya belum melakukan langkah terlalu jauh. “Karena ada mekanisme secara internal yang harus dilalui melalui DPD provinsi hingga ke pusat,” kata dia.  Meski begitu, orang nomor dua di lingkungan Pemkot Tarakan ini mengungkapkan, berdasarkan hasil survey dari DPP PDIP yang telah dilakukan belum lama ini, figur bakal calon walikota Tarakan berasal dari lembaga eksekutif dan legislatif di kota Tarakan. “Artinya jumlahnya bisa muncul dua atau tiga nama,” kata Suhardjo. Kabarnya Suhardjo juga digadang-gadang PDIP untuk maju sebagai bakal calon walikota. Soal ini, Suhardjo menjawab diplomatis. “Sebagai kader partai tentunya saya siap untuk menjalani amanah dari partai. Tapi tentunya berdasarkan hasil survey,” sambungnya.

Sementara sosok bakal calon walikota Tarakan dari Partai Demokrat Tarakan dipastikan hanya satu nama. “Jelasnya dia adalah sosok di internal partai yang sudah mendapat dukungan sebesar 80 persen yang dinilai akan mampu membawa aspirasi masyarakat kota Tarakan,” kata Samson Bunga, salah satu kader DPD Tarakan yang juga menjabat Ketua PAC Tarakan Barat ini. Dijelaskn Simon, nama yang diusung tersebut saat ini masih menunggu untuk dideklarasikan. Kendati demikian, DPD Partai Demokrat Tarakan hingga hari ini belum mengajukan ke tingkat provinsi. “Baru satu nama, yakni Pak Sabirin Sanyong,” katanya. Pencalonan Sabirin Sanyong untuk berpartisipasi dalam pilwali 2013 nanti, berdasarkan survey yang dilakukan Partai Demokrat  Tarakan beberapa waktu lalu di semua rayon dan ranting. “Untuk koalisi tidak menutup kemungkinan kita akan koalisi dengan partai lain, tapi belum ada bayangan dengan partai apa saja,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tarakan, Agus Wahono belum mau bicara banyak soal pilwali 2013. “Belum kita bahas soal itu, dan masih menunggu mekanismenya seperti apa dari pusat. Intinya masih digodok dan kita akan tetap berpartisipasi dalam pilwali 2013 nanti,” kata Agus Wahono. (sur/iza)

Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Sabtu, 4 Februari 2012

BERBAGI INFO :