TERBARU.......

Rabu, 09 Mei 2012

MASYARAKAT DIAJAK BERPIKIR JERNIH




#Tarakan - 


Menyikapi kompleksnya persoalan yang sedang dihadapi warga Tarakan saat ini, pada Senin (7/5) malam lalu, Walikota Tarakan mengumpulkan seluruh ketua Rukun Tetangga (RT) se Kota Tarakan, termasuk lurah dan camat. Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Serba Guna Sekretariat Kota Tarakan tersebut, terungkap tiga persoalan mendasar yang sedang dihadapi masyarakat Tarakan. Yaitu persoalan listrik, air bersih dan minyak tanah. Terhadap kondisi ini, walikota mengaku tetap akan mencari solusi terbaik untuk warga Tarakan. “Kalau saya dikatakan pengecut, saya akan menyerahkan jabatan saya sebagai Walikota,” kata H Udin Hianggio di depan ratusan ketua RT yang hadir.
Namun demikian, walikota mengajak masyarakat secara keseluruhan untuk berpikir jernih terhadap persoalan yang sedang dihadapi bersama.
Sementara itu, Agus, Ketua RT 16 Juata Permai dalam aspirasinya mengungkapkan, jika kondisi seperti ini terus terjadi di Tarakan maka cita-cita Tarakan untuk menjadi The Little Singapore akan semakin jauh. “Bayangkan, kami menikmati mati lampu dari jam 6 sore sampai jam 1 malam di Juata. Berapa lama lagi listrik di Tarakan baru stabil,” tanyanya ke walikota.
Lalu Agussalim, Ketua RT 12 Karang Anyar Pantai juga mengungkapkan keluhannya. “Listrik, gas, air, semua tidak nyala. Saya heran, kita ngebor minyak tapi kita tidak dapat minyak. Minyak tanah ditarik, tapi gasnya belum siap,” kata Agussalim.
Berbeda lagi dengan yang diungkapkan Ihsan, Ketua RT 02 Karang Anyar Pantai. Dirinya menyoroti PT Medco yang sudah melakukan perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PLN Tarakan. “PLN sudah ada perjanjian dengan Medco, kalau memang Medco tidak bisa mengalirkan mengapa tidak dicabut saja izin operasi Medco agar tidak beroperasi di Tarakan. Apa kontribusinya buat warga Tarakan? Kalau pemerintah tidak sanggup, RT sanggup menduduki Medco,” ungkapnya.
Terkait berbagai keluhan yang disampaikan para ketua RT ini, walikota mengatakan pemerintah kota tidak tinggal diam. Bahkan pemerintah kota sudah melakukan berbagai upaya untuk memudahkan izin pengeboran untuk mendapatkan gas di Tarakan. “Kami sudah berupaya ke BP Migas, Menteri ESDM, Pertamina Pusat dan Medco di Jakarta. Sekarang sedang diupayakan,” kata H Udin Hianggio.
Salah satu yang sedang digenjot pemerintah kota adalah pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Sungai Maya, Tarakan Utara. Pasalnya, jika pembangunan ini tidak terlaksana segera, PLTU akan dipindahkan ke daerah lain.
“Tolong camat dan lurah, sebarkan ke RT apa saja hasil pertemuan dengan Pertamina dan Medco di Jakarta, supaya pemerintah terbuka dengan masyarakat,” kata walikota.
Walikota juga menerima usulan dari salah satu ketua RT di Karang Anyar Pantai yang mengusulkan agar PLN dikembalikan saja ke manajemen PLN pusat dan tidak dikelola swasta seperti sekarang. Pasalnya, dengan kondisi PLN saat ini, tarif listrik di Tarakan menjadi yang termahal di Indonesia sementara pelayanannya dinilai yang terburuk. “Apakah dengan dikembalikan ke pusat menyelesaikan masalah,” ungkap H Udin Hianggio balik bertanya. Walikota pun menyarankan agar masyarakat menanggapi persoalan yang sedang terjadi dengan kepala dingin.(ddq/ndy)


Sumber Info : Radartarakan.co.id - Rabu, 9 Mei 2012






BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS