TERBARU.......

Senin, 07 Mei 2012

TAK PERNAH IKUT BIMBEL, MAMPU SELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DENGAN PERSEPSI PRIBADI


#Tarakan -


Sie Evan Setiawan, pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama) Kristen Tunas Kasih Tarakan. Dengan wajah oriental, mata sipit, perawakan kurus tinggi, kulit putih serta tutur bahasa yang lugas terkesan cerdas, Evan-sapaan akrabnya, sigap menjawab pertanyaan para pewarta yang menunggunya di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tarakan sejak pukul 11.00 Wita. Siapa si Evan ini?


AHMAD YANI (RadarTarakan.co.id)

EVAN adalah segelintir pelajar SMP di Tarakan yang memiliki kemampuan luar biasa di mata pelajaran Matematika. Nah, kemarin (7/5) pagi ia diundang Pemerintah Kota Tarakan tepatnya Dinas Pendidikan Kota Tarakan untuk menghadiri sebuah acara yang dikemas khusus untuknya. Ya, semacam acara penghormatan, karena secara khusus hadir juga Walikota Tarakan, H Udin Hianggio kala itu. Ternyata acara tersebut bukan hanya sekedar acara seremonial apresiasi, namun juga prosesi pelepasan dirinya untuk mengikuti training center (TC) mewakili Provinsi Kalimantan Timur di Institut Teknologi Surabaya (ITS) Surabaya guna persiapan sekaligus seleksi menuju International Mathematic Competition (IMC) di China.
Pria muda kelahiran Balikpapan 11 Oktober 1997 ini, sebelumnya telah menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2011 untuk tingkat SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di Manado. Dari itu, ia dipercaya untuk mewakili Kalimantan Timur untuk mengikuti TC sekaligus seleksi menuju kompetisi matematika tingkat internasional tersebut.
Bagi Evan, OSN memang bukan hal yang baru baginya. Karena sewaktu dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di salah satu sekolah swasta di Kota Balikpapan, dirinya juga pernah menjuarai OSN SD tingkat provinsi. “Tidak pernah ikut bimbingan belajar di tempat lain, selain di sekolah dan belajar di rumah aja. Cuma dari kecil sudah diajari sama orangtua kalau mau main, main dulu, jangan belajar karena terpaksa,” ucap Evan.
Sulung dari dua bersaudara pasangan Ruben Setiawan dan Merry Cristianty ini juga mengaku, waktu belajarnya di rumah pun tidak terlalu padat dan tidak ada tekanan sama sekali dari orangtuanya mengenai waktu belajarnya. Sehingga dirinya terkadang malas belajar di waktu dia sedang asyik bermain, namun dirinya mengaku selalu menyempatkan diri untuk membuka buku pelajarannya di rumah setiap hari. “Karena saat ini sudah ada jam wajib belajar, jam 07.00, jadi belajarnya pada waktu itu. Di sekolah juga dapat bimbingan dari guru dan kepala sekolah. Kalau mengenai Matematika, memang banyak orang yang bilang kalau Matematika itu susah, tapi kalau kita bisa memahami, sebenarnya itu sangat mudah,” terangnya.
Sementara itu, keseharian Evan di sekolah, dalam menerima materi pelajaran selalu saja ada hal yang mengejutkan para pengajar di sekolah tempat dia menempuh pendidikan, SMP Kristen Tunas Kasih. Kepala SMP Kristen Tuans Kasih, Kerlan Marpaung yang juga pembimbing Evan, mengaku sering dikagetkan dengan cara Evan menyelesaikan soal Matematika yang berbeda dengan cara penyelesaian yang dijelaskan kepadanya. “Sekolah kami tiap tahun memang rutin melaksanakan bimbingan OSN untuk siswa, seperti Matematika, FIsika, Biologi dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan yang paling menonjol itu Evan di Matematika,” ungkap Kerlan kepada Radar Tarakan, kemarin (7/5) siang. “Dia melihat soal-soal yang dia kerjakan itu, bukan sebagai soal yang sehari-hari dipelajarinya di sekolah. Melainkan soal-soal OSN sebelumnya, dan bisa dia kerjakan dengan mudah. Keunikannya, langkah-langkah penyelesaian soalnya itu berbeda dengan yang diajarkan pembimbing, tapi jawabannya selalu tepat,” imbuh Kerlan.
Saat ini Evan memang telah menyelesaikan studinya di sekolah tersebut, karena baru saja mengikuti Ujian Nasional (UN) SLTP, dan akan melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Atas (SMA) pilihannya.
Namun, kenangan tentang Evan pasti akan sulit terlupakan oleh pihak SMP Kristen Tunas Kasih, terutama bagi para guru dan kepala sekolah sendiri. Evan dikenal sebagai pribadi yang sangat aktif di dalam kelas. “Dari awal dia masuk ke sekolah, nilainya memang hampir sempurna. Bahkan nilai rapornya saja, rata-ratanya mencapai 9,9 untuk mata pelajaran Matematika,” ujar Kerlan penuh bangga. “Sebelum dia maju ke OSN tingkat nasional tahun lalu, dia sempat dibina di Universitas Mulawarman Samarinda selama 4 hari. Pembinanya disana juga kaget, anak ini bisa menyelesaikan soal dengan caranya sendiri dan jawabannya tepat. Jadi, dia ini betul-betul sudah menguasai konsepnya,” imbuh Kerlan lagi.(*)


Sumber Info : Radartarakan.co.id - Selasa, 8 Mei 2012










BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS